Sabtu, 07 Desember 2013

Mars Madrasah Ibtidaiyah

MARS MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI)
Pencipta: Bapak Ikin Sodikin, S.Pd.I

Lembaga Madrasah Ibtidaiyah,
Wadah mencetak tunas bangsa
Junjung tinggi panji agama,
Kibarkan semangat belajar menuntut ilmu
Tiada jemu

Madrasah Ibtidaiyah tetap jaya,
Siapkan insan mapan masa depan
Dalam menghadapi tantangan zaman
Dengan ilmu, iman dan taqwa

Bangkitlah bangsaku, tegaklah agamaku,
Bersama Madrasah Ibtidaiyah ( 2x )
*) dinyanyikan 3 putaran

Madrasah Ibtidaiyah (disingkat MI) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Dasar, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Yang membedakan antara Madarsah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar adalah muatan Pendidikan Agama Islam, pada MI terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama Islam (PAI).

Lirik dan lagu Mars Madrasah Ibtidaiyah ini Abdima dapat melalui teman di Facebook, sama seperti lagu Hymne Madrasah Ibtidaiyah, Abdima sampai saat ini belum menemukan sumber yang jelas mengenai siapa pencipta, siapa yang mengaransemen musiknya dan lain sebagainya.

Bagi sahabat Abdima yang mempunyai info mengenai asal usul lagu ini silahkan tulis komentar menggunakan akun Facebook dibawah tulisan posting ini.

Catatan : Alhamdulillah saat ini ( 29 Maret 2013 ) sudah ada titik terang mengenai siapa pencipta lagu Mars Madrasah Ibtidaiyah ini, lagu ini diciptakan oleh Bapak Ikin Sodikin, S.Pd.I ( Kepala Madrasah MI Tanjungsari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ) informasi ini kami dapat dari Mbak Anisa Ftriani yang sempat mampir di Blog ini dan meluangkan waktu untuk menulis di Komentar FB pada Postingan Lirik dan Lagu Hymne Madrasah Ibtidaiyah, Terimakasih kami sampaikan atas informasinya. 

Berikut lirik dan Lagu Hymne Madrasah Ibtidaiyah :

MARS MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI)
Pencipta: Bapak Ikin Sodikin, S.Pd.I

Lembaga Madrasah Ibtidaiyah,
Wadah mencetak tunas bangsa
Junjung tinggi panji agama,
Kibarkan semangat belajar menuntut ilmu
Tiada jemu

Madrasah Ibtidaiyah tetap jaya,
Siapkan insan mapan masa depan
Dalam menghadapi tantangan zaman
Dengan ilmu, iman dan taqwa

Bangkitlah bangsaku, tegaklah agamaku,
Bersama Madrasah Ibtidaiyah ( 2x )
*) dinyanyikan 3 putaran

Demikian info mengenai Lirik dan Lagu Mars Madrasah Ibtidaiyah semoga dapat menambah semangat dan kecintaan kita semua terhadap Madrasah, khususnya Madrasah Ibtidaiyah. (Abdi Madrasah)

Kalau akses internet Sahabat Abdima lancar, dan menggunakan Google Crome, saat ini anda pasti sudah mendengarkan alunan lagunya.

Minggu, 01 Desember 2013

HIDUP TANPA IJAZAH.., mendapatkan ijazah hidup

MEI 23, 2010

Ada seorang putra Indonesia yang tak punya gelar akademik sama sekali, bahkan ijazah SMA pun tak punya karena ia tidak menamatkan SMA-nya, tetapi ia diangkat sebagai gurubesar di tiga perguruan tinggi di Jepang. Bagaimana bisa ?
Kita barangkali akan sulit meneladani tokoh yang satu ini, bukannya tidak mampu, tetapi kesempatan yang ada pada masa kita hidup saat ini sudah jauh berbeda dengan kesempatan yang lebar terbuka pada saat dahulu. Orang harus mampu, dan ada kesempatan untuk menunjukkannya, maka ia akan sukses. Memang kesempatan bisa diciptakan, tetapi belum tentu selalu menjadi terbuka. Ini cerita tentang seseorang, barangkali ada manfaatnya, paling tidak menekankan : no pain no gain !
Sebuah buku baru diterbitkan Pustaka Jaya, Januari 2008. Tebalnya setebal bantal, 1364 halaman, dicetak di kertas HVS. Meskipun tebal dan cetakannya bagus, harganya murah untuk buku setebal ini, Rp 95.000 (bandingkan dengan buku seri Harry Potter terakhir, Deadly Hollows, tebal 1008 halaman, berkertas dengan kualitas di bawah HVS, berharga Rp 175.000). Saat
mengetahui harganya, saya cukup kaget juga, buku-buku yang dicetak biasa (bukan deluks) dengan tebal sekitar 200-300 halaman kini harga rata-ratanya sekitar Rp 35.000-50.000, dengan harga rata2 itu maka buku tebal Pustaka Jaya ini mestinya berharga sekitar Rp 250.000. Bagaimana buku setebal 1364 halaman ini harganya hanya Rp 95.000 ?
Saya mendapatkan jawabannya pada halaman 1329 di buku ini dalam “Ucapan Terimakasih”. Buku yang akan saya ceritakan ini memang harga seharusnya adalah sekitar Rp 300.000. Tetapi, siapa yang mau membeli buku setebal 1364 halaman dengan harga Rp 300.000 ? Kata Rosihan Anwar, wartawan dan penulis senior itu, tebal buku maksimal yang masih menarik untuk dibaca orang-orang Indonesia adalah sekitar 300-400 halaman. Memang Rosihan Anwar menganjurkan
penulis buku ini untuk memotong bukunya sampai menjadi maksimal 400 halaman saja, tetapi penulisnya merasa sayang memotong manuskripnya yang sudah sampai 1000 halaman, jadi ia tak memotongnya sama sekali, maka akhirnya menjadi 1364 halaman. Harganya ? Ada sekitar 100 orang, sebagian di antaranya tokoh-tokoh terkenal Indonesia dan Manca Negara dari berbagai
latar belakang, dari seniman sampai birokrat, dari ilmuwan sampai jenderal, yang bersedia membeli buku ini dengan harga edisi khusus dan terjadilah subsidi silang sehingga masyarakat umum dapat membelinya Rp 95.000. Sebuah ide bagus !
Baik, saya ceritakan saja buku ini. Judulnya adalah “Hidup Tanpa Ijazah : Yang Terekam dalam Kenangan”, sebuah otobiografi Ajip Rosidi, sastrawan dan budayawan Indonesia. Buku ini ditulis dalam waktu kurang dari setahun, ditulis atas anjuran teman-teman Ajip dan mengejar waktuagar telah terbit saat Ajip berusia 70 tahun pada 31 Januari 2008. Buku ini ditulis oleh Ajip sendiri, jadi bukan otobiografi pesanan seperti banyak dipesankan oleh para tokoh politik dan militer (namanya otobiografi ya harusnya ditulis sendiri dong, kalau dituliskan orang lain ya namanya biografi). Walaupun buku ini mulai ditulis tahun 2006, Ajip dapat merekam dengan cukup detail peristiwa2 puluhan tahun sebelumnya sejak Ajip anak-anak, remaja, pemuda, dewasa muda, dewasa, sampai usianya sekarang (70 tahun). Pasti Ajip biasa menulis jurnal kegiatan harian sehingga ia bisa menuliskan kembali peristiwa sehari-hari puluhan tahun ke belakang.
Mengapa Ajip memberi judul buku ini “Hidup Tanpa Ijazah” ? Karena Ajip tak punya ijazah apa-apa, ijazah SMA pun tidak, sebab ia keluar sebelum ujian akhir SMA (Taman Madya). Ajip tidak pernah kuliah, bukan sarjana, tentu bukan master, apalagi doktor. Ia hanya seorang otodidaktis (pelaku otodidak) tulen. Tetapi, lihat karya, sepak terjang, dan pengakuannya. Itu semua melebihi pencapaian rata-rata sarjana, master, doktor, dan profesor pada umumnya.
Saya tidak akan menceritakan dengan detail isi buku ini, untuk yang berminat silakan membelinya saja. Saya ingin menyoroti mengapa Ajip keluar sekolah, tidak mau meneruskan sekolahnya, otodidaknya, dan karya, sepak terjang, serta pengakuannya. Dengan sikap dan kiprahnya seperti itu Ajip adalah manusia langka, bukan hanya di Indonesia, di dunia pun jarang yang seperti dia.
Ajip lahir di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, wilayah yang banyak menghasilkan genteng dan kecap itu, pada 31 Januari 1938. Menempuh pendidikan hanya sampai setingkat SMA yaitu di Taman Madya, Taman Siswa Jakarta, itu pun tidak tamat.Tahun 1956 dia dengan sengaja keluar dari sekolahnya seminggu sebelum ujian akhir dimulai. Pendidikan formalnya berakhir 52 tahun yang lalu. Tetapi, ia tidak pernah berhenti belajar. Pendidikan dan belajar tak harus di satu tempat. Pendidikan harus di sekolah, belajar bisa di mana saja.
Saat Ajip mau menempuh ujian nasional, ramai terjadi kebocoran soal-soal ujian, orang tak segan mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli soal ujian, guru-guru pun bisa disogok. Di koran-koran timbul polemic tentang manfaat ujian. Dipertanyakan tentang keabsahan ujian untuk menilai prestasi murid yang sebenarnya. Ajip muda (16 tahun) berkesimpulan : orang
tidak segan melakukan perbuatan hina, membeli soal ujian atau menyogok guru, demi lulus ujian. Untuk apa lulus ujian ? Untuk dapat ijazah. Untuk apa ijazah ? Untuk melamar kerja. Untuk apa kerja ? Untuk dapat hidup. Kalau begitu, hidup berarti bergantung kepada secarik kertas bernama ijazah ! Ajip terkejut sendiri dengan kesimpulannya. Ia saat itu telah empat tahun berkarya (Ajip mulai mengirimkan tulisan2 cerita dan puisi dan dimuat di koran2 dan majalah2 sejak tahun 1952 saat umurnya masih 14 tahun) dan telah merasa bisa hidup cukup mandiri dengan honorariumnya. Ajip bertanya, apakah seorang pengarang membutuhkan ijazah untuk bisa hidup ? Tidak.
Ajip memutuskan bahwa hidupnya tidak akan digantungkan kepada selembar ijazah. Prestasinya tidak akan bergantung kepada selembar ijazah. Menurutnya tak ada sekolah atau universitas yang dapat menuntunnya menjadi seorang pengarang yang baik, apalagi ia punya pengalaman bahwa guru2 bahasa Indonesianya semasa di SMP dan SMA harus lebih banyak membaca daripada dirinya.
“Aku akan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuanku dalam bidang sastra dan penulisan dengan banyak membaca. Dan membaca tidak usah di sekolah. Tidak usah juga bersekolah tinggi karena aku sudah mengenal huruf-huruf. Buku-buku dapat dibeli, atau dipinjam dari perpustakaan. Dalam membaca aku dapat melampaui kebanyakan orang yang punya ijazah lebar. Dengan kian luasnya bacaanku, maka tulisanku akan lebih berbobot. Kalau tulisanku berbobot, niscaya orang-orang akan menghargaiku sebagai pengarang. Akhirnya yang penting dalam hidup adalah prestasi yang diakui oleh masyarakat. Berapa banyak orang yang mempunyai ijazah tinggi dan menduduki jabatan penting dalam masyarakat tetapi tidak pernah memperlihatkan prestasi pribadi ? Mereka akan lenyap dari ingatan masyarakat kalau mereka sudah pensiun atau setelah meninggal. Aku ingin tetap dikenang orang walaupun aku sudah meninggalkan dunia yang fana ini. Dan hal itu hanya dapat dicapai dengan berkerja keras, dengan mencipta karya yang bagus. Orang akan tetap mengingat namaku kalau karya-karya yang kutulis bermutu” begitu tulis Ajip Rosidi di dalam buku ini halaman 167-168.
Dan, keluarlah Ajip dari sekolah alias drop out, dia menulis surat kepada gurunya di atas kartu pos, “saya tidak jadi ikut ujian nasional karena saya akan membuktikan bahwa saya dapat hidup tanpa ijazah” Luar biasa keputusan anak remaja ini, keputusan sendiri, tanpa memberi tahu orang tuanya di Jatiwangi.
Dan puluhan tahun berikutnya adalah puluhan tahun pembuktian bahwa Ajip bisa hidup tanpa ijazah. Sebuah bakat yang ditekuni secara luar biasa akan berhasil luar biasa juga. Setahun sebelum ia keluar dari SMA, buku pertamanya telah terbit ketika umurnya masih 17 tahun, berjudul “Tahun-Tahun Kematian” (kumpulan cerpen). Itu adalah buku pertama yang mengawali sebanyak lebih dari 110 judul buku berikutnya selama puluhan tahun kemudian. Ajip menulis buku-buku baik kumpulan cerpen, kumpulan puisi, roman, drama, penulisan kembali cerita rakyat, cerita wayang, bacaan anak-anak, kumpulan humor, esai dan kritik, polemik, memoar, bunga rampai, buku terjemahan, biografi (ada 10 halaman daftar lengkap karya Ajip di buku otobiografi ini). Ajip menulis baik dalam bahasa Sunda maupun bahasa Indonesia. Banyak karyanya diterjemahkan oleh penerbit internasional ke dalam bahasa-bahasa asing Belanda, Cina, Hindi, Inggris, Jepang, Jerman, Kroasia, Prancis, Rusia, Thai, dan lain-lain.
Sepak terjang Ajip tak hanya dalam dunia penulisan sastra dan sekitarnya. Ia adalah redaktur dan Pemimpin majalah Suluh Pelajar (1953-1955) saat Ajip masih duduk di SMP dan SMA. Juga ia menjadi pemimpin redaksi Majalah Sunda (1965-1967), Budaya Jaya (1968-1979), dan Cupumanik (sejak 2005).
Ajip juga adalah redaktur, pendiri dan pemimpin usaha2 penerbitan. Ia adalah seorang redaktur Balai Pustaka (1955-1956). Tahun 1962 mendirikan Penerbit Kiwari, tahun 1964-1969 mendirikan dan memimpin Penerbit Tjupumanik di Jatiwangi. Tahun 1971 mendirikan Penerbit Pustaka Jaya dan menjadi pemimpinnya. Tahun 1981 mendirikan Penerbit Girimukti Pusaka, Tahun 2000 ia mendirikan dan memimpin Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung. Usaha penerbitannya ada yang terus berjalan sampai Sekarang (Pustaka Jaya), ada juga yang telah lama berhenti.
Ajip juga sangat giat dalam berorganisasi, misalnya tahun 1954 (umur 16 tahun) menjadi anggota Badan Musyawarat Kebudayaan Nasional. Tahun 1956 menjadi anggota Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda. Tahun 1972-1981 menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta (dewan ini juga dibentuk pada tahun 1968 atas prakarsa Ajip. Tahun 1973-1979 sebagai ketua Ikatan Penerbit Indonesia(IKAPI). Tahun 1993 Ajip mendirikan Yayasan Kebudayaan Rancage, sebuah yayasan yang mengapresiasi karya-karya sastra daerah dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Bali.
Ajip juga menduduki banyak anggota badan-badan kehormatan. Tahun 1960-1962 dia adalah anggota Badan Pertimbangan Ilmu Pengetahuan bidang Sastra dan Sejarah. Tahun 1978-1980 sebagai staf ahli menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 1979-1982 menjadi anggota Dewan Fim Nasional, tahun 1979-1980 menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pengembangan Buku Nasional. Tahun 2002 diangkat menjadi anggota Akademi Jakarta.
Meskipun Ajip tak menamatkan SMA-nya, tak pernah kuliah, bukan sarjana, tentu bukan master, apalagi doktor, tahun 1967 ia diangkat sebagai dosen luar biasa pada Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran di Bandung. Ajip pun sering diundang memberikan kuliah umum di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dan, tahun 1981, Ajip diangkat sebagai Visiting Professor pada Osaka Gaikokugo Daigaku di Osaka, Jepang. Ajip mengajar di Jepang sampai tahun 2003. Ajip pun diangkat sebagai Gurubesar Luar Biasa pada tahun 1983-1994 di Tenri Daigaku di Tenri, Nara, Jepang. Tahun 1983-1996 menjadi Gurubesar Luar Biasa pada Kyoto Sangyo Daigaku di Kyoto. Pensiun sebagai guru besar, Ajip pulang ke Indonesia pada tahun 2003. Sekalipun Ajip berada di Jepang selama 22 tahun, dia tetap menulis buku2nya dalam bahasa Sunda dan Indonesia, tetap berhubungan dengan para penggiat sastra di Tanah Air, dan tetap memantau serta mengelola organisasi2 yang pernah didirikannya dari jauh.
Sebagai penggiat sastra, tentu Ajip pun banyak menjadi pembicara di berbagai simposium, seminar, kongres, konferensi atau lokakarya mengenai kebudayaan dan kesenian, terutama tentang sastra dan bahasa, baik di tingkat daerah, nasional, regional, maupun internasional. Sebagai orang yang mumpuni dalam bidang sastra, Ajip pun kerap diminta sebagai anggota dewan juri dalam menilai berbagai perlombaan bidang sastra dan kesenian.
Ajip dan organisasinya pun beberapa kali mendapatkan dana nasional maupun internacional untuk penelitian sastra dan budaya. Tahun 1969-1972 Ajip mendirikan dan memimpin proyek penelitian pantun dan folklor Sunda. Tahun 1960-1967 Ajip mendapatkan dana dari the Toyota Foundation untuk meneliti kebudayaan Sunda dalam rangka penyusunan Ensiklopedi Sunda (telah terbit pada tahun 2000). Tahun 1960-1994 meneliti puisi Sunda, dan hasilnya dituliskan dalam tiga jilid buku dengan tabal total 1700 halaman (telah terbit dua jilid).
Karena dedikasinya yang total lepada kesustraan dan kebudayaan, Ajip beberapa kali diganjar penghargaan, yaitu 1957 : Hadiah Sastra Nasional untuk kumpulan puisinya, 1960 : Hadiah Sastra Nasional untuk buku kumpulan cerpennya, 1974 : Cultural Award dari Australia, 1993 : Hadiah Seni, 1994 : penghargaan sebagai salah satu dari 10 putra Sunda terbaik, 1999 : penghargaan Order of the Sacred Treasure, Gold Rays with Neck Ribbon dari Jepang, 2003 : penghargaan Mastera dari Brunei, 2004 : Teeuw Award dari Belanda.
Demikian sekilas karya-karya dan pencapaian-pencapai an Ajip. Ia berkarya sejak berumur 14 tahun sampai kini usianya 70 tahun, menekuni sastra dan budaya Sunda dan sastra Indonesia selama 56 tahun.
Di dalam buku ini, yang berisi 23 bab, kita bisa mengetahui bahwa pergaulan Ajip begitu luas, baik dengan kalangan sesama sastrawan dan budayawan, juga dengan banyak tokoh dari berbagai bidang baik di Indonesia maupun peneliti2 asing yang datang ke Indonesia untuk meneliti sastra dan budaya Indonesia. Bagaimana pergaulan dan pandangan Ajip dengan tokoh2 seperti Ali Sadikin, Mochtar Lubis, Taufik Ismail, Asrul Sani, Affandi, Gus Dur, Nurcholish Madjid, dan masih banyak lagi bisa dibaca di sini. Pengamatannya tentang kejadian2 penting yang dialami Indonesia entah itu pertikaian politik, bencana, korupsi, dan lain2 dari tahun2 1940-an sampai sekarang bisa dibaca juga di sini. Ajip juga menceritakan pikiran dan sikapnya tentang itu semua dan hal2 yang dialaminya, termasuk saat gempa Kobe di Jepang, sebagaimana layaknya sebuah otobiografi. Buku otobiografi setebal 1364 halaman ini adalah salah satu dari buku2 otobiografi paling tebal yang pernah ditulis.
Kata seorang pengamat, Ajip adalah seorang langka dengan kelebihan yang tidak dimiliki H.B. Jassin, Goenawan Mohamad, dan Soebagio Sastrowardojo (Dr. Faruk dalam Kompas 31 Mei 2003).
“Mungkin ada orang yang membaca buku ini menuduh bahwa buku ini merupakan usaha Ajip untuk memamerkan kehebatannya sebagai orang yang “kurang sekolah”, tetapi berhasil mencapai prestasi internasional. Tentu saja tuduhan itu sukar dibantah. Meskipun tentunya sah-sah saja bagi orang berprestasi untuk memamerkan prestasinya, apalagi prestasi ini dicapai melalui perjuangan dan usaha sendiri dengan kerja keras. Ajip sudah merupakan seorang yang dihargai di Indonesia, dia tak akan perlu memamerkan diri lagi, buku ini ditulisnya lebih kepada keinginan untuk mengawetkan kenangan2 dan pikiran2-nya, berbagi pengalaman dengan orang lain”, begitu tulis Arief Budiman dari Melbourne, teman karib Ajip, dalam kata pengantar otobiografi ini.
Satu hal yang sangat penting yang merupakan pesan Ajip melalui buku ini adalah : meskipun pendidikan sangat penting, orang bisa juga berhasil meskipun tidak atau kurang sekolahnya. Ajip telah membuktikan kepada kita semua bahwa ia bisa hidup dan berhasil sampai punya reputasi internasional bahkan sampai menjadi gurubesar di tiga perguruan tinggi di luar negeri meskipun tak punya gelar akademik apa pun, bahkan ijazah SMA pun tak ia miliki, Ajip benar2 : hidup tanpa ijazah

Jumat, 29 November 2013

PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-68 TAHUN 2014

Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

1





PANDUAN
PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI
KEMENTERIAN AGAMA
KE-68 TAHUN 2014


















Kementerian Agama RI
TAHUN 2013




 Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

2


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat memperingati Hari Ulang Tahun atau Hari
Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-68. Hari Amal Bhakti merupakan
momentum penting untuk melakukan evaluasi dan introspeksi dalam rangka
meningkatkan kinerja sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara
sekaligus pelayanan bagi masyarakat. Sesuai dengan tema dan mottonya, peringatan
HAB Tahun 2014 diharapkan dapat memperteguh komitmen dan meningkatkan
keikhlasan, profesionalitas, dan integritas seluruh jajaran Kementerian Agama
dalam mewujudkan visi dan mengemban misi Kementerian Agama.
Penyelenggaraan kegiatan dalam rangka HAB Kementerian Agama ke-68
Tahun 2014 akan dapat terselenggara dengan baik apabila semua pihak terkait,
terutama pimpinan satuan kerja dan unit kerja beserta seluruh jajarannya dapat
melakukan koordinasi, kerjasama dan sinergi dengan sebaik-baiknya, serta
didukung oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Kementerian Agama.
Panduan ini disusun sebagai acuan dalam menyelenggarakan kegiatan
memperingati HAB Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014. Penyelenggaraan HAB
agar dilakukan dengan memperhatikan kondisi unit atau satuan kerja serta sesuai
dengan peraturan perundangan.
Ucapan terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah berperan aktif, berkontribusi, dan berpartisipasi dalam mensukseskan
pelaksanaan kegiatan HAB Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014. Semoga Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan perlindungan, bimbingan, dan
kekuatan kepada kita semua untuk terus bekerja keras memajukan Kementerian
Agama dengan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Terima kasih.
 Jakarta, November 2013
Sekretaris Jenderal,

ttd

 Bahrul Hayat, Ph.D.



 Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

3


A. LATAR BELAKANG

Sejak berdirinya, pada tanggal 3 Januari 1946, Kementerian Agama RI telah
melewati fase panjang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Visi dan misinya yang profetik, merupakan
bagian dari implementasi amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, khususnya yang menyangkut pemenuhan hak-hak dasar
warga negara dalam bidang agama, kehidupan beragama, pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan. Kurun waktu yang hampir sama dengan usia NKRI
tersebut telah dilalui Kementerian Agama dengan berbagai tantangan, kendala,
hambatan dan capaian yang sangat dinamis. Spirit ikhlas beramal yang direkat
kuat dalam institusi Kementerian Agama menjadi energi spiritual dan elan vital
bagi segenap jajaran dan keluarga besar Kementerian Agama dalam upaya
mewujudkan visinya, dan menjalankan misinya serta melaksanakan berbagai
program pembangunan serta dalam memberikan berbagai bentuk pelayanan
kepada masyarakat.

Hari Amal Bhakti yang diperingati setiap tahun merupakan momentum
peneguhan kembali komitmen seluruh jajaran dan keluarga besar Kementerian
Agama untuk bekerja keras dan kerja cerdas dengan tetap menjunjung tinggi
sikap ikhlas, integritas, dan profesionalitas dalam rangka mewujudkan tata kelola
kepemerintahan yang baik tersebut. Penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam
rangka HAB juga diharapkan dapat memperkuat kebersamaan dan kekeluargaan
seluruh jajaran dan keluarga besar Kementerian Agama dalam merevitalisasi dan
menggelorakan nilai juang yang diwariskan oleh para founding fathers
Kementerian Agama.

Sejumlah pencapaian positif yang diperoleh Kementerian Agama saat ini, di
antaranya perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas
Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2012, serta capaian kinerja lain
yang menunjukan indeks positif, merupakan hasil kerja keras dan komitmen
seluruh aparatur Kementerian Agama melalui peran profesionalnya serta
konsistensi terhadap peraturan yang menjadi ketentuan mengikat. Tahun 2014
harus dijadikan sebagai momentum untuk terus meningkatkan kinerja dengan
menjunjung tinggi nilai profesionalitas dan amanah. Nilai terebut harus menjadi
satu kesatuan dalam pikiran, seikap, dan tindakan aparatur Kementerian Agama.

Melalui peringatan HAB juga diharapkan seluruh jajaran Kementerian Agama
memperoleh tambahan energi positif dan semangat yang baru untuk
meningkatkan peran aktifnya dan memberikan kontribusinya secara nyata dalam
upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas,
mandiri, serta sejahtera lahir dan batin. Peran aktif dan kontribusi tersebut dapat
dilakukan dan diberikan melalui 5 (lima) fokus program sejalan dengan misi
Kementerian Agama yaitu: (1) peningkatan kualitas kehidupan beragama; (2)
peningkatan kualitas kerukunan umat beragama; (3) peningkatan kualitas Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

4

pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, serta pendidikan pada madrasah
dan perguruan tinggi agama; (4) peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah
haji; dan (5) peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan dalam rangka
mewujudkan Kementerian Agama yang bersih dan berwibawa.

B. DASAR HUKUM

1. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Agama;
2. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama;
4. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 200 Tahun 2013
tentang Panitia Pelaksana Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-68
Tahun 2014.

C. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan
Tujuan Panduan Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-68
Tahun 2014 adalah untuk memberikan acuan bagi unit/satuan kerja baik di
pusat maupun daerah. dalam melaksanakan peringatan HAB.

2. Sasaran
Sasaran Panduan Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-68
Tahun 2014 adalah satuan kerja yang meliputi:
a. Unit kerja Kementerian Agama pusat;
b. Perguruan tinggi agama negeri;
c. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;;
d. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/kota;
e. Balai Penelitian dan Pengembangan Agama;
f. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan; dan
g. Madrasah Ibtidaiyah Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri, Madrasah
Aliyah Negeri.

D. TEMA, MOTTO DAN LOGO

1. Tema
Tema Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014 adalah
"Mengabdi dengan profesional dan Amanah”

2. Slogan (yel)
Slogan (yel) Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014 adalah
"Kementerian Agama: Profesional, Kementerian Agama: Amanah". Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

5


3. Logo
Logo Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-68 tahun 2014 adalah
sebagai berikut:


Arti dan keterangan logo tersebut adalah:

1. Angka 68 berarti jumlah tahun yang menunjukkan usia Kementerian Agama
pada tanggal 3 Januari 2014;
2. Warna Hijau angka 68 menunjukkan bahwa kementerian Agama adalah
institusi yang terus mempromosikan nilai kedamaian dalam kebhinekaan
Bangsa Indonesia;
3. Bendera Merah Putih menunjukkan spirit ke-Indonesiaan dan bingkai NKRI
yang bersifat final;
4. Ikon Manusia yang saling berpegang tangan, disatukan oleh bendera merah
putih, mendeskripsikan masyarakat pemeluk agama yang rukun dan damai
dalam membangun Indonesia yang berkomitmen membangun kehidupan
Bangsa Indonesia yang maju dan sejahtera. Ikon manusia tersebut juga
mendeskripsikan keragaman budaya dan adat istiadat bangsa yang
memperkaya harmoni di bawah naungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

E. JENIS KEGIATAN

Dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Amal Bhakti Kementerian
Agama ke-68 Tahun 2014, dapat dilaksanakan berbagai kegiatan, antara lain:

1. Upacara Bendera
Upacara bendera memperingati HAB ke-68 Tahun 2014 dilaksanakan pada
hari Jumat tanggal 3 Januari 2014, mulai jam 07.30 waktu setempat di semua
kantor Kementerian Agama (Pusat, Provinsi dan Kabupaten), Perguruan
Tinggi Agama Negeri dan Madrasah Negeri. Upacara tersebut hendaknya
dilaksanakan secara khidmat dan harus diikuti oleh seluruh jajaran Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

6

Kementerian Agama serta para undangan. Dalam upacara tersebut, Pembina
Upacara membacakan Amanat Menteri Agama dan diakhiri dengan
pembacaan Doa. Naskah Amanat Menteri Agama dan Doa dapat diunduh
di www.kemenag.go.id.

2. Syukuran
Kegiatan syukuran dilaksanakan dalam rangka mensyukuri karunia Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah diberikan kepada Kementerian
Agama. Pelaksanaan kegiatan syukuran agar disesuaikan dengan kondisi
masing-masing satuan dan unit kerja.

3. Pemberian Penghargaan
Dalam rangka memberikan apresiasi terhadap dedikasi dan prestasi yang
dicapai oleh aparatur Kementerian Agama dapat dilakukan kegiatan
pemberian penghargaan. Pemberian penghargaan meliputi:
a. Satya Lencana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kementerian Agama yang telah menunjukkan kinerjanya yang sangat
baik selama, 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun.
b. Penghargaan atas dedikasi dan prestasi bagi tokoh agama/pendidikan,
kepala daerah, guru, dosen, mahasiswa, siswa dan/atau lainnya yang
telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditentukan.

Pelaksanaan pemberian penghargaan dilakukan upacara bendera, acara
tasyakuran atau acara lain sesuai dengan kondisi masing-masing satuan dan
unit kerja.

4. Bhakti Sosial
Kegiaatan bhakti sosial dilakukan dalam rangka meningkatkan rasa
kesetiakawanan dan kepedulian terhadap sesama pegawai, pensiunan, dan
masyarakat. Kegiatan bhakti sosial meliputi antara lain: donor darah,
kesehatan, pendidikan, khitanan massal, santunan yatim piatu, bantuan
panti jompo, dan kegiatan kemanusiaan lainnya. Kegiatan bhakti sosial
dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing satuan
dan unit kerja.

5. Pertandingan Olahraga
Kegiatan pertandingan olah raga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
semangat, sportivitas, kebugaran dan kesehatan segenap apartaur
Kementerian Agama. Cabang-cabang pertandingan olahraga meliputi,
antara lain: tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, futsal, senam, catur,
gerak jalan, dan/atau lainnya, yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan masing-masing unit dan satuan kerja.

6. Perlombaan Seni
Perlombaan seni dilaksanakan dalama rangka meningkatkan apresiasi,
kreasi, minat serta bakat seni aparatur Kementerian Agama yang dapat Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

7

mengembangkan kecerdasan emosi dan estetika. Cabang-cabang seni yang
dilombakan meliputi antara lain: seni suara, tari, musik, dan/atau lainnya
sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing unit dan satuan
kerja.
7. Lomba Kreativitas Pegawai, Dosen, Guru, Mahasiswa dan Siswa
Perlombaan ini dilakukan untuk mendorong kreativitas Pegawai, Dosen,
Guru, Mahasiswa dan Siswa dalam berkreasi dan berinovasi yang bernilai
dan yang dapat meningkattkan proses belajar mengajar dan proses
pendidikan atau menunjang kinerja pegawai yang lebih efektif. Lomba
kreativitas meliputi lomba membuat alat peragabagi guru, inovasi ilmiah
bagi mahasiswa/siswa dan kreativitas pegawai yang bisa menghasilkan
inovasi atau sistem yang bisa. Jenis dan kriteria lomba kreativitas
disesuaikan dengan daerah atau satuan kerja masing-masing.
8. Lomba Kebersihan Kantor
Kegiatan ini dapat dilakukan untuk mendorong Kantor Kementerian
Agama, KUA dan madrasah agar terwujud kondisi kantor yang nyaman,
rapih, tertib, bersih, dan sehat. Kegiatan ini dilombakan di tingkat kantor
wilayah Kementerian Agama atau di tingkat Kankemenag Kabupaten/Kota
9. Seminar dan Lokakarya
Forum ilmiah, seperti seminar dan lokakarya dilaksanakan untuk
memperluas wawasan aparatur Kementerian Agama serta mendiseminasi
berbagai gagasan dan pemikiran terkait misi dan tugas Kementerian Agama.
Topik dan tema yang dapat dipilih, antara lain: kualitas kehidupan
beragama; membangun kehidupan beragama yang inklusif; kerukunan
umat beragama; peningkatan kualitas pendidikan, pendidikan agama, dan
pendidikan keagamaan; penyelenggaraan ibadah haji dan membangun
Kementerian Agama yang bersih.
Unit dan satuan kerja dapat pula menyelenggarakan kegiatan lain yang
selaras dengan visi dan misi Kementerian Agama, dan tema serta motto
HAB Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014.

F. PUBLIKASI DAN DOKUMENTASI
Dalam rangka sosialisasi kegiatan HAB Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014,
setiap unit dan satuan kerja melakukan publikasi secara luas melalui berbagai
media, baik in door maupun out door, seperti standing banner, spanduk, baliho,
umbul-umbul dan sejenisnya. Publikasi juga perlu dilakukan melalui media
massa, baik cetak, elektronik maupun on-line. Publikasi ini juga sekaligus
dimaksudkan untuk mensosialisasikan kebijakan dan program Kementerian
Agama kepada masyarakat.

Berbagai kegiatan HAB juga perlu didokumentasikan, baik secara visual,
audio, maupun audio visual, agar dapat diabadikan dan diakses kembali di
masa mendatang. Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 2014

8


G. PENUTUP

Keberhasilan penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan
HAB Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014 ditentukan oleh komitmen, peran,
kontribusi dan partisipasi semua pihak, terutama pimpinan dan jajaran
Kementerian Agama pada semua tingkat. Dukungan dari pihak lain seperti
para pemangku kepentingan juga sangat diperlukan untuk memeriahkan dan
meningkatkan keberhasilan pelaksanaan rangkaian acara tahunan ini sesuai
peraturan perundangan.

Panduan ini diharapkan dapat membantu para panitia pelaksana dalam
menyelenggarakan peringatan HAB Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014
dengan sukses. Semoga bermanfaat. Amin ya Rabbal-‘Alamin.

-oOo-

Petunjuk Aplikasi UN 2014 SMP/MTs. SMA/MA, SMK

PENDATAAN PESERTA UJIAN NASIONAL
( OFFLINE )
Aplikasi Pendataan Ujian Nasional meliputi jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs/SMPT,
SMA/MA serta SMK adalah sebuah sistem aplikasi untuk menangani mekanisme pendataan
siswa calon peserta Ujian Nasional.
Saat ini dan selanjutnya sistem pendataan calon peserta ujian nasional akan dilakukan secara
online. Kita berharap kegiatan pendataan online ini akan berjalan dengan lancar tanpa halangan
apa pun. Namun karena tidak semua daerah dapat mengakses internet dengan baik maka, kami
membuat aplikasi pendataan offline ini, tujuannya adalah untuk memudahkan menginput data
secara offline dahulu terutama untuk daerah yang sulit mendapatkan jaringan internet, kemudian
diupload.
Aplikasi ini tidak memerlukan instalasi, cukup dengan mengcopy folder yang berisi file-file
berikut:
1. BIODATA UN. Exe
2. msvsc71.dll
3. vfp9r.dll
4. vfp9renu.dll
5. vfp9t.dll
6. foxypreview.app
7. ReportBuilder.app
8. ReportOutput.app
9. ReportPreview.app
10. Kompetensi.dbf ( Khusus untuk keperluan SMK )
Syarat-syarat penggunaan aplikasi yang dianjurkan sebelum pendataan :
- Siapkan PC dengan OS Windows XP atau versi sesudahnya ( instalasi lengkap )
- Pastikan media datanya/harddisk masih cukup untuk menampung data
- Memori computer yang memadai
Pusat Penilaian Pendidikan 2
A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan entri data, pastikan bahwa :
1. sudah mendownload file dari data base pusat yang bernama : rayon14_xxU.dbf dan
sek14_xx01U.dbf ( xx = kode Provinsi ) dan Kompetensi.dbf. File ini tidak boleh
menggunakan file yang bukan dari data base pusat. alamat web menyusul.
2. Buat folder untuk area kerja pendataan ( missal : Data-UN11A )
Copykan file berikut ke dalam folder Data-UN14U :
- BIODATA UN. Exe
- msvsc71.dll
- vfp9r.dll
- vfp9renu.dll
- vfp9t.dll
- foxypreview.app
- ReportBuilder.app
- ReportOutput.app
- ReportPreview.app
- Kompetensi.dbf > Khusus untuk keperluan SMK saja, SMP dan SMA tidak
memerlukan.
3. Buat sub folder Dataprg pada folder Data-UN14U
4. Copy file rayon11_xxU.dbf, sek11_xx01U.dbf dan Kompetensi.dbf hasil download di
Dataprg.
Struktur Folder yang baku untuk pendataan Peserta Ujian Nasional
- Posisi/Drive bisa di mana saja : Drive C, D, E atau lainnya
- Foldernya \ Data-UN14U\05-01\Biodata
\05-02\Biodata
\Dataprg
5. Sudah tersedia data awal yang akan dipakai sebagai dasar rujukan kebenaran data.
Urutkan data manual mulai dari kelas paralel terkecil.
Pusat Penilaian Pendidikan 3
Untuk menjalankan aplikasi, cukup klik2x file BIODATA UN.Exe dan aplikasi akan
menampilkan kotak dialog seperti berikut ini ( User ID dan Password masih kosong )
Gambar 1. Tampilan Login pertama kali
Untuk managemen User ID dan Password, akan diatur kemudian. Kotak kecil di samping
ubah jenjang, digunakan untuk memilih jenjang sekolah.
Gambar 2. Jika yang dipilih Jenjang SMP/MTs
Setelah memasukkan User ID dan Password, klik Login.
Jika berhasil akan ada tampilan seperti berikut :
Pusat Penilaian Pendidikan 4
Gambar 3. Menu Utama Aplikasi Pendataan UN
Sistem ini memiliki menu-menu diantaranya: Isi Data, Proses, Cetak, Utilitas, dan Keluar. Dari
menu-menu tersebut masih terdapat sub menu-sub menu.
B. ISI DATA
1. Data Provinsi
- Data Provinsi harus diisi selengkap-lengkapnya sesuai format yang tersedia
- klik Provinsi ; akan terlihat tampilan keterangan dari provinsi yang kita pilih.
contohnya : di sini adalah Provinsi Jawa Timur, maka semua yang berkaitan dengan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akan terlihat seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4
Menu Isi Data Pilihan Sub Menu Provinsi, Jenjang SMA/MA
Pusat Penilaian Pendidikan 5
2. Data Kabupaten/Kota
Setelah data Provinsi diisi baru melangkah ke klik Rayon / Kabupaten.
- Data Kabupaten > isian dari file rayon14_xxU.dbf hasil dari download.
- Cek dulu, apakah data Provinsi dan Kabupaten sudah sesuai ? ( Data Kabupaten cocok
dengan Provinsi )
Gambar 5
Contoh Tampilan Kabupaten dalam Provinsi Jawa Timur
3. Data Sekolah > isian dari file sek14_xx01U.dbf hasil dari download
(14 = tahun 2014, xx = kode provinsi )
( U = SMA, K= SMK dan P = SMP )
Gambar 6
Sub Menu Sekolah
Pusat Penilaian Pendidikan 6
Langkah 1, 2, dan 3 tersebut di atas mengawali proses pendataan siswa.
Selanjutnya langsung pilih Siswa sekolah yang dikendaki dan klik pada sub menu, entri data
siswa dapat dimulai atau dilanjutkan.
Data sekolah tidak dapat diubah, diganti atau diedit tanpa sepengetahuan / seijin pengelola
data di pusat ( dhi. PUSPENDIK ).
Jika ada perubahan data atas suatu sekolah atau beberapa sekolah maka Dinas Pendidikan
Kabupaten / Kota melaporkan secara tertulis ke Provinsi, selajutnya Provinsi melaporkan ke
Pengelola Data di pusat.
Sementara menunggu data sekolah di update atau ditambah oleh PUSPENDIK entri data
untuk sekolah tersebut ditunda sampai keluarnya data sekolah yang baru.
4. Data Siswa
a. Entri Manual berdasar Data Manual
Data siswa dientri per sekolah, secara berurutan mulai dari Kelas paralel kode terkecil
ke kode paralel yang lebih besar, nomor absen terkecil ke yang lebih besar (isikan
mulai kelas paralel 01 dulu , absen no 1, baru 02 dst.)
Jika berganti kelas paralel bisa diisikan/ketik langsung maka record di bawahnya
akan mengikuti (misal paralel diisi 02 maka record di bawahnya akan terisi otomatis
02, sedang nomor absen akan dimulai lagi nomor 01 dan seterusnya.)
Gambar 7
Sub Menu Siswa (Prov Jatim, Kota Surabaya, SMAN 1 Surabaya)
Data harus diisi selengkap mungkin sehingga nantinya dapat memberikan informasi
yang jelas, akurat dan cepat.
Pusat Penilaian Pendidikan 7
Data akan tersimpan secara otomatis ketika berganti record.
Catatan : Jika komputer tiba-tiba mati saat entri data, sebelum melanjutkan entri,
usahakan cek data terakhir yang sedang diisi. Sangat mungkin data terakhir
belum tersimpan.
b. Entri Menggunakan Nomor Peserta Pada SKHUN/SKHUASBN
Untuk entri menggunakan nomor SKHUN ; yang perlu disiapkan adalah data Siswa
jenjang pendidikan di bawahnya 3 tahun sebelumnya.
Data SMA/MA/SMK memerlukan biodata SMP/MTs 3 tahun sebelumnya. Data
SMP/MTs memerlukan Biodata siswa SD/MI 3 tahun sebelumnya.
Biodata SD atau SMP tersebut tersedia di Server Pusat atau di Pengelola Data di
Provinsi. Khsus SMK data table Kompetensi harus sudah tersedia di Dataprg.
Caranya :
Klik pada cek box di kanan atas Input Pakai nomor SKHUASBN untuk peserta
SMP/MTs/SMPT atau SKHUN untuk peserta SMA/ MA/SMK.
Gambar 8
Jika Biodata Siswa 3 Tahun sebelumnya tidak ada.
Jika tidak ada masalah akan terlihat tampilan seperti gambar di bawah ini.
Sudah tersedia format untuk mengisi data nomor pada 7 kolom dengan urutan:
Pusat Penilaian Pendidikan 8
Kode jenjang : 1 digit
Kode tahun : 2 digit
Kode Provinsi : 2 digit
Kode Kota/Kab : 2 digit
Kode Sekolah : 3 digit
Kode siswa : 3 digit
Kode Cek digit : 1 digit
Gambar 9
Form Input data siswa dengan nomor SKHUN SMP/MTs
Kalau nomor yang dientri benar maka data akan langsung mengisi record sekolah yang
bersangkutan. Jika sudah sesuai klik Simpan.
Cara ini dilakukan terus menerus sampai seluruh siswa yang dikehendaki terdata.
Langkah berikutnya adalah melengkapi/mengedit data tersebut dengan data yang
masih diperlukan, antara lain mengisi : Kelas Paralel, Nomor Absen, NISN, Nomor Induk,
dan sebagainya.
Untuk cara entri ini tidak berlaku bagi peserta ujian lulusan Paket A, B atau Pontren. Jika
ada maka harus menggunakan entri secara manual.
Contoh tampilan form Input data siswa yang sedang diisi dapat dilihat pada gambar 9
berikut.
Pusat Penilaian Pendidikan 9
Gambar 10
Form Input data siswa dengan memasukkan nomor SKHUN atau SKHUASBN
Kode peserta tidak bisa diisi, karena akan diisi secara online, paralel dan nomor absen harus
diisi karena digunakan sebagai kode peserta sementara. Khusus SMK: ada pengisian kode
program keahlian, untuk melihat daftarnya, bisa menekan tombol “F1” atau doubleklik
pada mouse pada posisi kolom isian program keahlian.
Untuk SMA masih harus ditambah kode Program Studi ( IPA,IPS,Bahasa atau Agama )
Namun jika nomor SKHUASBN atau SKHUN tidak ditemukan atau salah memasukkan
maka tampil pesan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 11
Tampilan pesan tidak ditemukanya atau nomor SKHUN tidak ada.
5. Import Data
a. Data Siswa Dari File Excel,
Fasilitas ini digunakan untuk mengimport data siswa dari format excel atau extension
xls dan dalam versi 5.0/95’ menjadi Biodata yang baku. Format biodata dengan Excel
sudah tersedia atau bisa disediakan oleh program ini.
Pusat Penilaian Pendidikan 10
Cara Import :
o Letakkan file excel yang akan di export ke Folder Biodata
o Pilih / klik dulu nama sekolah yang dikendaki mulai dari Provinsi, Kabupaten dan
Sekolah.
o Klik / pilih Sub Menu Export / Import
Jika seluruh data benar / sesuai maka pada folder biodata tersimpan file dbf nya.
Catatan :
Struktur data pada file excel tersebut harus sama dengan struktur data pada file hasil
Buat Format Excel.
Setelah selesai import harap dicermati data tanggal lahir.
b. Data Siswa dari Bioxxyyy.dbf
Fasilitas ini digunakan untuk melakukan strukturisasi ulang atas Biodata hasil entri
data dengan BIOUN.EXE yang lama dan yang sudah dipakai selama ini untuk
pendataan, menjadi biodata yang baku. Proses ini akan merubah / Replace isi maupun
nama file.
Catatan :
o Sebelum melakukan proses ini hendaklah sudah ada backup data atau cadangan.
o Paralel dan Absen harus terisi dan tidak boleh ganda, penamaan file Excel harus
sesuai dengan aturan BIOtt-pprrsssj.XLS.
C. PROSES
Sub dari proses ini adalah :
o Penomoran
Penomoran dilakukan terpusat secara online. Penomoran dilakukan bukan di Sekolah
atau Kabupaten.
o Rekap
Rekap dapat dilakukan setiap saat dapat dilakukan oleh Kabupaten atau Provinsi.
Pusat Penilaian Pendidikan 11
D. CETAK
Gambar 12
Rekapitulasi Siswa UN
Hasil Pendataa dapat dilihat dan dicetak ke printer .
Untuk hasil cetakan dapat dipilih sesuai kebutuhan. Untuk DNS belum ada nomor peserta,
untuk DNT dan Kartu setelah dilakukan penomoran.
Gambar 13
Tampilan cetak daftar siswa persekolah
Pada sub menu yang kedua adalah cetak kartu ujian, kartu ujian ini dapat dicetak
berdasarkan sekolah atau berdasarkan siswa yang dipilih saja, dengan cara memberi tanda
cek list disebelah kanan. Atau ingin mencetak lembar kosong atau blanko kartu ujian, Lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 16.
Pusat Penilaian Pendidikan 12
Gambar 14
Tampilan cetak kartu ujian siswa
Setelah tekan cetak maka hasil dari cetakan tampil seperti gambar 15 di bawah ini, atau
blanko seperti pada gambar 16.
Gambar 15 Tampilan Hasil Kartu Ujian
Gambar 16 Tampilan Hasil Cetakan blanko
Pusat Penilaian Pendidikan 13
Pada sub menu cetak terakhir yakni rekap, sub menu ini penting dilakukan karena rekap ini
dilakukan sebelum melakukan cetak dan rekap ini dapat dipilih berdasarkan kriteria sekolah
yang diinginkan.
Sebagai contoh akan merekap keseluruhan data SMP, MTs, SMPT, atau Total dan kriteria
dari rekap berdasarkan Pesera atau berdasarkan Kebutuhan Amplop.
Gambar 17
Tampilan merekap data sebelum dicetak
E. UTILITAS
Pada menu Utilitas ini mempunyai empat sub menu antara lain : Back-Up/Restore, Ganti
Password, Set Hak Akses, Tahun Ajaran, dan Validasi data dari keseumuan ini mempunyai
fungsi masing-masing dan akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Back-Up/Restore
Menu ini berfungsi memback-up/merestore seluruh file data siswa sesuai dengan
daerah yang sedang aktif atau yang sedang di pilih
Contoh Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta dan Rayon Kabupten Bantul, maka
seluruh data siswa sekolah yang berada di Rayon Kabupaten Bantul diback-up/restore
sesuai dengan pilihan.
Pusat Penilaian Pendidikan 14
Gambar 18 Tampilan Back-up File
2. Ganti Password
Gambar 19 Tampilan Restore File
Ganti password ini digunakan untuk mengganti password yang lama dengan yang baru
dengan alasan untuk keamanan akses terhadap orang-orang yang tidak mempunyai
kepentingan.
Gambar 20 Tampilan mengganti password
Pusat Penilaian Pendidikan 15
1. Set Hak Akses
Hanya admin yang diperbolehkan merubah hak akses setiap user.
2. Tahun Ajaran
Dan dari Utilitas yang terakhir adalah Tahun Ajaran, sub menu ini hanya untuk
merubah tahun ajaran, perubahan tahun ajaran hanya oleh admin saja.
3. Validasi Data
Proses validasi data ini dilakukan perprovinsi sesuai dengan provinsi yang dipilih.
Hasil dari proses validasi berupa file laporan CEK-DATA SMP-diikuti kode Provinsi
dean Nama Provinsi. Seperti Contoh berikut.
Gambar 21 Tampilan Validasi Data
Pusat Penilaian Pendidikan 16
F. KELUAR
Menu terakhir adalah menu keluar yakni keluar dari aplikasi pedataan UN. Namun sebelum
keluar dari aplikasi ini ada peringan apakah benar anda ingin keluar? Jika memilh “Yes”
maka akan keluar dan jika memilih “No” maka akan kembali ke menu terakhir yang aktif.
Gambar 22 Tampilan Keluar Aplikasi
Pusat Penilaian Pendidikan 17
Lampiran 1
Contoh Entri Data Siswa SMP/MTs
Pada dasarnya untuk entri data Siswa SMP, SMA dan SMK adalah sama, yaitu semua
kolom/ field yang tersedia harus diisi. Langkah entrinya juga dimulai dari NISN sampai
dengan kolom terakhir adalah kode Kota SD/MI atau SMP/MTs 3 tahun sebelumnya
(dalam hal ini tahun 2008).
Yang membedakan format isian SMP/Mts dengan SMA/MA adalah pada pemilihan Program
Studi (IPA/IPS/Bahasa/Keagamaan). Program Studi harus dipilih dulu sebelum mengisi data
siswa selanjutnya. Sementara itu untuk jenjang SMK adanya Kolom Kd. PS (Program
Studi).
Data siswa dientri per sekolah secara berurutan mulai dari kolom paralel, No.Absen, NISN,
No.Induk, Nama Peserta, Tempat Lahir, dan seterusnya.
Gambar 7. Sub Menu Siswa
1. Meng-input kode kelas “paralel” (2 digit): entrikan kode kelas paralel dari terkecil ke
kode kelas paralel yang lebih besar.
2. Meng-input “No.Absen” (2 digit): entrikan kode nomor absen siswa dari terkecil ke
nomor absen yang lebih besar (bisa secara otomatis).
3. Meng-input “NISN” (10 digit): entrikan NISN siswa bila ada.
4. Meng-input “No.Induk” (10 digit): entrikan nomor induk sekolah siswa.
Pusat Penilaian Pendidikan 18
5. Meng-input “Nama Peserta” (50 digit): entrikan nama siswa, disarankan huruf kapital
semua.
6. Meng-input “Tempat Lahir” (40 digit): entrikan tempat lahir siswa.
7. Meng-input “Tgl.Lahir” (6 digit): entrikan tanggal lahir siswa dengan format 2 angka
hari/tanggal, 2 angka bulan, dan 2 angka tahun (misal: “020693”)
8. Kolom “Tanggal Lengkap” terisi otomatis setelah menginput kolom Tgl.Lahir.
9. Meng-input “L/P” (1 digit): entrikan jenis kelamin siswa.
10. Meng-input “Nama Orang Tua”, “Alamat_1”, “Alamat_2”, dan “Kd.Pos” : sangat
jelas.
11. Meng-input “Nopes Mengulang” (20 digit): entrikan nomor peserta tahun lalu.
12. Meng-input “Kurikulum”, “Agama”, “Kerja Ayah”, ”Kerja Ibu”, “Hobi”, “Cita-cita”,
“Pendidikan Ayah”, “Pendidikan Ibu”, “Gaji Ortu”, “Jarak”, “Transportasi”,
“Jumlah Saudara” : sangat jelas, lihat keterangan.
13. Meng-input “Nopes SD/MI” (20 digit): entrikan nomor siswa SD/MI nya.
14. Kolom “Status Sek SD/MI”, “Jenis SD/MI”, “Kota SD/MI” terisi otomatis bila meng
“Input pakai Nomor SKHUASBN 2008”.
Data harus diisi selengkap mungkin sehingga nantinya dapat memberikan informasi yang
jelas, akurat dan cepat.
Data akan tersimpan secara otomatis ketika berganti record.
Untuk menghapus siswa/record klik kotak sebelah kiri kolom paralel hingga berwarna hitam
dan 1 baris tercoret, siswa/record otomatis terhapus kalau ganti sekolah lain.
Gambar 8
Menghapus siswa/record.
Pusat Penilaian Pendidikan 19
Catatan : Jika computer tiba-tiba mati saat entri data, sebelum melanjutkan entri, usahakan
cek data terakhir yang sedang diisi. Sangat mungkin data terakhir belum tersimpan.
Lampiran 2
Contoh Entri Data Siswa SMA
Gambar 23. Entri Data SMA/MA
Untuk menginput data siswa SMA, pada menu Isi Data, pilih Submenu Siswa, di sebelah
kanannya terdapat data Provinsi, Rayon, dan Sekolah. Tentukan Rayon dan Sekolah yang
akan diinput data siswanya. Pada bagian bawah terdapat pilihan Program Studi, pilih
Program Studi sesuai data yang ada. Jika dalam satu sekolah terdapat semua Program Studi,
maka urutan pengentriannya adalah: Program Bahasa, Program IPA, Program IPS, baru
kemudian Program Agama.
Apabila seluruh siswa dalam suatu Program Studi sudah selesai maka baru dipilih program
studi yang lain. Demikian seterusnya sampai seluruh siswa dalam satu sekolah selesai
diinput, baru berpindah ke sekolah yang lain.
Berikut ini penjelasan Pengisian Data pada kolom :
1. Paralel, diisi angka 01 sampai dengan 99, sesuai dengan jumlah rombongan belajar kelas
12 yang ada di sekolah tersebut. Berganti angka jika ganti kelas paralel berikutnya.
Pusat Penilaian Pendidikan 20
2. Nomor Absen, diisi angka mulai 01 sampai dengan angka sejumlah siswa yang ada dalam
satu kelas paralel.
3. NISN, diisi nomor induk siswa ybs. Jika Siswa belum punya NISN usahakan untuk punya
nomor tidak perlu menunda entri data. Setelah nomor di dapat baru dilakukan edit.
4. Nama Peserta, cukup jelas. Pada DNS maupun DNT huruf yang tercetak sesuai dengan
entrinya. Sedang cetakan Nama untuk SKHUN menyesuaikan dengan POS.
5. Tanggal Lahir, diisi dengan format ddmmyy. Perhatikan pula pada Tanggal Lengkap.
6. Kode Bahasa, diisi sesuai keterangan di bagian bawah sebelah kiri tampilan layar warna
hijau.
7. Nopes SMP/MTs, diisi dengan nomor peserta ketika anak tersebut ikut ujian SMP.
8. Status SMP/MTs, diisi N = Negeri dan S = Swasta. Status SMP/MTs ini adalah sekolah
asal Peserta Ujian yang bersangkutan.
9. Jenis SMP/MTs, adalah diisi dengan kode 1 digit, sebagai berikut :
1 = SMP 2 = MTs 3= SMP Terbuka dan 4= SMPLB
10. Kota SMP/MTs, diisi kode nomor 4 digit, yaitu :
2 digit kode Provinsi + 2 digit kode Kota/Kabupaten
Demikianlah, semua kolom (kecuali kolom: Kd. Pes, Cek Digit, dan Nopes) harus diisi jika
memang datanya ada. Akan tetapi ada kolom yang ditidak boleh kosong, yakni kolom
Paralel, No. Absen, dan Kolom Nama Peserta.
Lampiran 3
Contoh Entri Data Siswa (SMK)
Untuk dapat menginput data siswa (SMK), pastikan bahwa file Kompetensi.DBF sudah ada
dalam folder DATAPRG. Kemudian gambar berikut menunjukkan bagaimana menginput
data siswa:
Pusat Penilaian Pendidikan 21
Gambar 24 Entri Data SMK
Di samping menu Siswa, terlihat Nama Provinsi, Nama Rayon, dan Nama Sekolah. Pilih
Rayon dan Sekolah yang hendak di input datanya, selanjutnya perhatikan langkah-langkah
berikut:
1. Klik tabel siswa yang ada di bagian kanan untuk memasukkan datanya. Akan terlihat
kolom Paralel terisi dengan 01, demikian pula kolom No. Absen juga terisi dengan 01.
Jika kita pindah baris, maka kolom No.Absen akan terisi dengan menyambung dari nomor
sebelumnya.
2. Pindahkan kursor ke kolom NISN. Isikan kolom NISN ini dengan Nomor Induk Siswa
Nasional, jika tidak ada lewatkan.
3. Untuk pindah ke kolom No. Induk tekan ENTER, atau klik kolom tersebut. Isi kolom ini
dengan Nomor Induk Siswa.
4. Berikutnya pindahkan kursor ke kolom Kd.PS, untuk mengisi kolom ini, tekan F1/klik
duakali pada kolom Kd.Ps tersebut, akan muncul daftar kompetensi, tekan tombol panah
ke bawah atau ke atas (↓ atau ↑) pada keyboard untuk memindahkan kursor, dan tekan
enter untuk memilih kompetensi atau dapat juga dengan klik tombol pilih.
5. Selanjutnya kolom Nama Peserta, kolom ini dapat menampung 50 huruf untuk nama.
Ketik nama sesuai dengan yang tertera pada akte kelahiran atau ijazah jenjang sekolah
sebelumnya.
Pusat Penilaian Pendidikan 22
6. Kolom tempat lahir, diisi tempat lahir sesuai akte kelahiran atau ijazah jenjang sekolah
sebelumnya.
7. Kolom tanggal lahir menampung 6 karakter, format penulisannya adalah ddmmyy.
8. Kolom Tanggal Lengkap secara otomatis terisi setelah Tgl. Lahir diisi. Jika penulisan
bulan lahir tidak sesuai dengan akte kelahiran, dapat diperbaiki.
9. Kolom Nama Orang Tua, diisi dengan nama ayah sesuai dengan akte kelahiran atau yang
tertulis pada ijazah jenjang sebelumnya.
10. Nopes SMP/MTs, diisi dengan nomor peserta ketika anak tersebut ikut ujian SMP.
11. Status SMP/MTs, diisi N = Negeri dan S = Swasta. Status SMP/MTs ini adalah sekolah
asal Peserta Ujian yang bersangkutan.
12. Jenis SMP/MTs, adalah diisi dengan kode 1 digit, sebagai berikut :
1 = SMP 2 = MTs 3= SMP Terbuka dan 4= SMPLB
13. Kota SMP/MTs, diisi kode nomor 4 digit, yaitu :
2 digit kode Provinsi + 2 digit kode Kota/Kabupaten
Demikianlah, semua kolom (kecuali kolom: Kd. Pes, Cek Digit, dan Nopes) harus diisi jika
memang datanya ada. Akan tetapi ada kolom yang ditidak boleh kosong, yakni kolom
Paralel, No. Absen, dan Kolom Nama Peserta.
Pusat Penilaian Pendidikan 23

Rabu, 27 November 2013

Tempat Berteduh Yang Sejuk Mahda Layyina Barid

Ketahanan Kebajikan (Mahdalena Barid) Mahda Layyina Barid

Kehilangan tempat berteduh, mungkin itu sebutan tepat bagi pencari keadilan diIndonesia. Sedih dan trenyuh adalah warna utama pencari keadilan.
Kepolisian dan kejaksaan sebagai tempat berlindung—melalui kisah mafia peradilan—terang-terangan ditunjukkan, mereka bukan tempat berlindung yang sejuk. Temuan Tim 8 yang menjadi tempat publik berteduh sementara, tanda-tandanya akan bernasib serupa tenda liar, segera roboh ditendang penguasa.
Dulu Eropa sebuah cahaya. Kini, di Eropa pun ada mantan perdana menteri yang dulu dikagumi kini terjerat perkara korupsi. Di Indonesia, saat nurani publik kepanasan, pemimpin bukan memberi tempat berteduh berupa kepastian dan keteladanan hukum, sebaliknya justru mengisruhkan suasana dengan langkah-langkah politik berbahaya. Dari menyebar pesan bohong, menyerang orang, hingga mengatur pemberitaan.


Semula, institusi agama adalah satu tempat berteduh yang sejuk. Di sini, dulu manusia berkumpul untuk kepentingan sejuk dalam bentuk doa, saling melayani, saling memperbaiki. Saat publik membutuhkan tempat berteduh, seyogianya di antara mereka ada yang mendatangi pemimpin dengan percikan air kejernihan.
Dulu, keluarga adalah tempat berteduh yang menyejukkan. Terutama karena dalam payung keluarga, hidup jadi sejuk dan lembut. Kini, angka perceraian meroket di mana-mana.
Dulu, tempat kerja lebih sekadar tempat mencari nafkah, tempat saling berbagi. Kini, sikut-sikutan mengeras. Di bawah payung masyarakat berprestasi, pencari keteduhan masuk kelompok malas tanpa masa depan sehingga memunculkan keingintahuan yang mengharukan, ke mana manusia akan berlindung mencari kesejukan, keteduhan, keadilan?
Ada sosiolog yang menekuni kepercayaan sebagai perekat masyarakat. Tanpa perekat rasa percaya di antara kita, unit sosial mana pun akan runtuh. Melalui cerita transparan tentang mafia peradilan, lem kepercayaan ini dibuat meleleh di sana-sini.
Mungkin benar pendapat seorang sahabat, kekacauan kosmik terjadi di mana-mana. Tandanya, terjadi aneka pembalikan menakutkan. Topi (kebajikan) yang mestinya di kepala diletakkan di kaki. Sepatu (kemarahan) untuk menutupi kaki malah menutupi kepala. Pemimpin yang dulu menjadi sumber tuntunan kini menjadi tontonan.
Kolam sejuk kebajikan
Mungkin karena kelangkaan tempat berteduh, dalam meditasi, murid dibimbing untuk berlindung pada tiga hal. Pertama, berlindung pada sifat-sifat bijak yang ada di dalam diri. Kedua, berteduh pada ajaran yang membangkitkan kebajikan dalam diri. Ketiga, mencari bimbingan kepada orang-orang yang melaksanakan kebajikan dalam keseharian.
Jika berkesempatan mengunjungi lembaga permasyarakatan, akan tahu, mereka yang dijerat hukum kebanyakan orang baik. Lebih dari sebagian hanya kumpulan makhluk yang khilaf, tidak sengaja, tidak ada pilihan lain. Bila manusia yang diberistempel bersalah oleh hukum saja matanya masih memancarkan kebajikan, apalagi kita yang masih beredar di masyarakat.
Ini memberi inspirasi, mencemplungkan diri ke kolam kebajikan tidak hanya menjadi keseharian para suci, tidak juga menjadi sesuatu yang super sulit bagi kebanyakan, tetapi sesuatu yang bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja. Ibarat berlian, kebajikan sudah ada dalam diri manusia sejak awal hingga akhir. Hanya saja berlian ditutup lumpur kebingungan, kebencian, dan kemarahan. Untuk itu, dalam meditasi, pelan-pelan lumpur dibersihkan dengan praktik kesadaran bahwa semua mau bahagia tidak ada yang mau menderita.
Lebih-lebih bila ia diperkaya ajaran kebajikan. Indahnya kebajikan, ia menyejukkan tidak saja setelah sampai di tujuan, bahkan saat masih di perjalanan pun, hati sudah sejuk. Bagi yang sudah sampai di sini akan setuju, orang baik terlihat baik, orang jahat pun terlihat baik bila kita di dalamnya cukup baik.
Kehidupan mudah panas karena lumpur kemarahan, kebencian, dan kebingungan demikian tebal sehingga tidak ada kesempatan bagi berlian kebajikan untuk memancarkan cahayanya. Untuk itu, penekun serius bidang ini akan hati-hati bergaul, membaca, menonton. Bagi murid yang masih belajar menjadi stabil, bergaullah dengan para bijaksana. Nanti bila kesejukan sudah membadan, di sana boleh ikut menenteramkan masyarakat. Bergabung dengan kekacauan saat batin masih kacau, hanya akan memperpanjang daftar penderitaan yang sudah panjang.
Untuk itu, prihatin dengan nasib negeri ini tentu baik, geram sama koruptor lengkap dengan mafianya adalah pertanda masih menyalanya berlian kebajikan. Namun, menerangi diri dengan kesadaran bahwa semua mau bahagia, tidak ada yang mau menderita, itulah yang dilakukan para bijaksana. Sekaligus juga tempat berlindungnya para bijaksana.
Benci pada ketidakadilan dan kesewenang-wenangan adalah cermin masih bercahayanya nurani. Namun, membiarkan kebencian berujung pada anarki, tidak saja membuat nurani redup, tetapi juga membuat kita menjauh dari kebahagiaan.
Tanpa diterangi cahaya kesadaran seperti ini, setiap langkah akan membuat kita semakin dekat dengan musibah. Seorang ayah di Inggris pernah memberi perlindungan sejuk menawan kepada anak-anaknya. ”Nak, jadi apa pun kamu kelak, disebut apa pun kamu kelak, jangan lupa pulang. Pulang ke rumah kita bukan rumah papa. Apa pun sebutan masyarakat, baik atau munafik, engkau tetap anak papa.”
Di tengah kesedihan, kebingungan, kegalauan, kepanasan, publik mencari tempat berteduh berupa rasa keadilan, yang bisa berujung pada bara api berupa terancamnya ketahanan nasional kita, mungkin layak merenung ulang, kembali ke sifat dasar sebagai manusia, basic goodness.
Ketika manusia dibuat, semua orangtua membikin anaknya sambil berpelukan dan berciuman. Makanan dan minuman disediakan oleh alam dengan limpahan kebajikan. Nanti, saat mati, lagi-lagi kita diantar oleh doa- doa penuh kebajikan.
Bila awal, tengah, dan akhir kehidupan berisi kebajikan, bukankah sayang sekali jika manusia lupa hakikat dirinya hanya karena nafsu berlebihan akan kekuasaan?

Gede Prama Penulis Buku Kesedihan, Kebahagiaan, Keheningan: Mengolah Bencana Menjadi Vitaminnya Jiwa
Opini Kompas 5 Desember 2009 

Selasa, 26 November 2013

Mendesain PAUD, Mencetak Insan Cerdas Komprehensif

Foto

KOMPAS.com - Peran Direktorat Jenderal Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Kebudayaan ((PAUDNI Kemdikbud) amat penting dalam rangka mempersiapkan generasi emas. Bahkan, bisa dikatakan, perannya menentukan kualitas generasi mendatang, karena pendidikan usia dini merupakan cikal bakal pembentukan kecerdasan, moral, dan karakter seorang anak.
Pada masa usia emas (golden age), otak anak-anak mampu secara cepat menyerap berbagai informasi yang diterima dari lingkungan sekelilingnya. Pada masa ini pula anak-anak mahir meniru tingkah laku dan kebiasaan yang dilihat di sekitarnya.
Semua itu berlangsung secara alami. Maka, jika yang diterima si anak adalah perilaku baik, ia dapat meniru kebiasaan baik tersebut hingga dewasa. Sebaliknya, saat anak menerima perilaku buruk, hal tersebut juga akan ditirunya hingga dewasa.
Berkaitan dengan generasi emas yang sedang dipersiapkan untuk menyonsong 100 Tahun Kemerdekaan Indonesia, pemerintah dan masyarakat harus lebih perhatian terhadap pendidikan dan gizi anak-anak, terutama yang masih dalam fase golden age. Para generasi emas ini diharapkan tampil di era tersebut sebagai manusia-manusia terbaik, berakhlak mulia, berkarakter, dan cerdas.
"Anak-anak dengan usia 0-9 tahun dan 10-19 tahun yang berjumlah lebih dari 89 juta jiwa, pada 2045 nanti akan berada para usia produktif. Pada usia tersebut, tentu mereka diharapkan dapat menjadi generasi yang produktif dan kompetitif secara global," ujar Direktur Jenderal PAUDNI Kemdikbud, Lydia Freyani Hawadi, di Bogor (15/6/2013) lalu.
Sejak usia dini inilah, anak-anak perlu mendapat bimbingan, baik dari lingkungan keluarga maupun lewat lembaga PAUD, seperti kelompok bermain (KB), tempat penitipan anak (TPA), taman kanak-kanak (TK), atau satuan PAUD sejenis (SPS). Melalui bimbingan ini, anak-anak usia dini kelak dapat menjadi generasi emas Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional.
Untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut, Direktorat Jenderal PAUDNI telah menyusun konsep besar, di antaranya gerakan PAUD-isasi yang merupakan tonggak penguatan dan kebulatan tekad untuk membangunPAUD. Gerakan ini dilakukan dengan membangun lembaga PAUD dengan target: satu desa, satu PAUD.
"Saat ini baru ada 10 provinsi yang seluruh desanya sudah memiliki lembaga PAUD dan masih lebih dari 15.000 desa yang harus segera dibangun. Ini target kami selama dua tahun ke depan," ujar Lydia.
Pembangunan PAUD di Indonesia diarahkan secara bertahap menuju insan cerdas komprehensif pada 2045 sebagai kado 100 tahun Indonesia merdeka. Dimulai pada 2011 melalui gerakan PAUD-isasi, menuju fundamental SDM berkualitas pada 2015, kemudian melahirkan SDM andal pada 2025, dan pada 2035 mengantarkan SDM yang mampu bersaing secara global.
Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak yang dididik dengan baik selama dalam kandungan hingga usia tujuh tahun memiliki kolerasi positif terhadap prestasi si anak di tingkat pendidikan dasar.
"Kita berharap, anak-anak yang mengikuti PAUD memiliki fondasi yang kuat untuk mengikuti pendidikan di jenjang berikutnya," tutur Lydia.
Untuk memperkuat gerakan nasional PAUD tersebut, Ditjen PAUDNI menyusun berbagai program yang terbagi dalam empat bagian, mulai dari pembelajaran dan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta kelembagaan. Pada bagian pertama, pihaknya melakukan penguatan pendidikan karakter anak dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam keseluruhan proses pembelajaran PAUD. Selain itu, dilakukan pula diversifikasi pola pembelajaran yang disesuaikan dengan budaya dan potensi daerah, termasuk menyiapkan bahan dan media pembelajaran yang dikembangkan dengan sistem berbasis e-learning.
Saat ini, Ditjen PAUDNI juga mendorong perluasan PAUD holistik-integratif melalui Pos PAUD dan BKB (bina keluarga balita), dan satuan PAUD lainnya. Program ini mampu mengoptimalkan kecerdasan anak sesuai dengan tahap kembang anak, dan memberikan kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Di Jawa Timur program ini dikenal dengan nama �Taman Posyandu�, yaitu integrasi antara Posyandu danPAUD. Sementara itu, di Mamuju program ini diberi nama �Stimulasi, Optimasi, Intervensi Layanan Anak atau disingkat dengan SOILA,�.
Pendidikan kepramukaan
Terkait pendidikan karakter, Ditjen PAUDNI juga meningkatkan pelayanan pendidikan kepramukaan dalam rangka membangun karakter anak melalui peningkatan mutu dan kompetensi pembina dan pelatih pramuka. Ditambah dengan penguatan program pengasuhan (parenting) di satuan PAUD melalui pelatihan parenting bagi orangtua yang memiliki anak usia 0-2 tahun.
Pelatihan semacam ini juga dilakukan di Amerika Serikat, di mana orangtua diikutkan dalam pelatihan-pelatihan sehingga mereka tidak melepas begitu saja pengurusan tumbuh kembang si anak kepada lembaga PAUD.
"Kita ingin orangtua menjadi mandiri. Bagaimana pun, orangtua, khususnya ibu, merupakan pendidik yang pertama dan utama," Lydia menambahkan.
Untuk menyelenggarakan kebijakan tersebut, tentu harus diikuti dengan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan PAUDNI yang baik. Oleh karena itu, Ditjen PAUDNI menyelenggarakan program peningkatan kapasitas, kapabilitas, serta profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang berkelanjutan. Peningkatan kapasitas, kapabilitas, serta profesionalitas tersebut dilakukan melalui pelatihan, pemagangan, serta pemberian penghargaan dan perlindungan yang merata, adil, dan berkelanjutan.
"Kami berusaha memberikan insentif, meskipun jumlahnya kecil, sebagai bentuk perhatian kami kepada tenagaPAUD," katanya.
Selain itu, sebagai penunjang pelaksanaan program, Ditjen PAUDNI meningkatkan kapasitas kelembagaanPAUD melalui perbaikan sistem manajemen informasi, asistensi, dan advokasi, peningkatan sarana dan prasarana yang memadai, dan peningkatan kapasitas tenaga yang profesional. Pada Unit Pelaksana Teknis Pusat dan Daerah, tengah dikembangkan model dan program percontohan program PAUD.
Lydia mengakui, Ditjen PAUDNI tidak dapat berjalan sendiri untuk melaksanakan program PAUD-isasi tersebut. Peran perguruan tinggi dalam menyediakan jurusan PAUD sangat penting untuk menghasilkan tenaga PAUDyang berkualitas. Sayangnya, hingga saat ini tidak banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan untuk calon tenaga PAUD.
"Padahal, kita membutuhkan guru PAUD yang berkualitas. Saya meminta Ditjen Dikti untuk juga punya perhatian pada PAUD ini," imbuhnya.
Melalui program yang dijalankan Ditjen PAUDNI, diharapkan target peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK)PAUD secara nasional dapat terus meningkat pada 2014 sehingga mencapai 45,05. Dukungan berbagai pihak, mulai dari swasta dan masyarakat, diharapkan dapat mempercepat target pembangunan PAUD yang pada saatnya nanti menghasilkan generasi emas Indonesia berkualitas. Dengan demikian, semua elemen bangsa dapat menegakkan kepala ketika bangsa Indonesia memperingati kemerdekaannya pada tahun 2045. (RATIH)

Teoritis, dimana-mana sudah bagus, tinggal prakteknya. Ada satu lagi paud namanya paud fiktif ,baik juga?
Diupload oleh : hans (-) | Kategori: Berita Koran Pendidikan | Tanggal: 24-10-2013 08:47(dirjenpendis)

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.