Kamis, 30 Mei 2013

PERANG SALIB MODERN

Awalnya saya hanya ingin komplain tentang dana kemenag kususnya menyangkut dana bos. Dana BOS untuk membiayai pendidikan itu tidak kunjung cair, ada apa. Masak setiap tahun begitu terus.
Kemudian dimajukannya jadwal PPDB di lembaga pendidikan dibawah naungan kemdiknas, kususnya kabuaten Ngawi. Di tingkat bawah, sekolahan sibuk mencari, merebut mendapatkan siswa baru dengan aneka ragam tips dan triks.
Ditambah instruksi Pejabat yang berwenang, Murid TK janganMasuk ke MI, murid Sd janganmasuk ke MTs dan seterusnya.
Baru ada keinginan menulis tulisan ini, besuknya dana BOS cair, sehingga saya urungkan menulis artikel ini.
Selang beberapa hari kemudian mendapat info, tentang SNMPTN, bahkan sudah saya beri ucapan selamat kepada mereka yang diterima, ada fakta yang mengejutkan bahwa tidak ada siswa Madrasah Aliyah yang diterima di UGM, setelah ditelusur ternyata memang ada kebijakan diskriminatif dari ugm untuk tidak menerima siswa dari aliyah, lulusan Aliyah biar mendaftar ke UIN (IAIN).
Kenyataan semacam ini seperti ada skenario besar besar untuk mengecilkan  madrasah. Belum lagi bicara tentang Pembangunan sarana prasarana fisik, madrasah tidak pernah tersentuh.
Sebenarnya akujuga tidak pedulidengan semua ini, tapikitajangan mundur kebelakang era 70/80an.
Memang kenyataan untuk mencari nasionalis sejati betapa sulitnya, seperti yang terpampang nyata di media. Kalau soal bicara semuanya lantang menyuarakan hati nurani rakuat, kepentingan rakyat, serba rakyat tetapi rakyat yang lingkaran ini, rakyat yang baju ini. bukan rakyat Indonesia.

Senin, 27 Mei 2013

PENGUMUMAN SNMPTN 2013


Masukkan Nomor Pendaftaran SNMPTN dan Tanggal Lahir

 10 digit

 /  /  Tgl. (1-31) / Bln. (1-12) / Tahun

Jumat, 24 Mei 2013

Dibutuhkan 300 Milyar Untuk Implementasi Kurikulum Baru


Jakarta (Pinmas)—Guna mengimplementasikan kurikulum baru tahun depan, Kementerian Agama sudah mulai menyusun rencana anggaran. Anggaran penerapan kurikulum baru tahun depan sekitar Rp 300 miliar.
Hal itu diungkapkan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Nur Syam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR-RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5).
Kementerian Agama (Kemenag), Kemendikbud bersama Anggota Komisi VIII DPR RI, sangat mengapresiasi Rencana penerapan kurikulum baru tahun 2013 ini, bila semua aspek dipandang sudah siap dan memadai.
Pada RDP tersebut, Nur Syam mengatakan, penerapan kurikulum baru di Kemenag baru bisa berjalan pada tahun depan. “Jadi kurikulum baru di Kemenag yakni berupa mata pelajaran pendidikan agama, baru mulai tahun 2014,” tambahnya.
Meskipun kurikulum baru akan dijalankan pada tahun depan, namun pada tahun ini Kemenag sudah mempersiapkannya, kata Nur Syam. Tahun ini juga ada empat agenda penting Kemenag menjelang penerapan kurikulum baru 2013, yakni sosialisasi, pelatihan guru, perumusan pedoman penyelenggaraan, dan penyusunan buku teks kurikulum baru, tambahnya.
“Keseluruhan anggaran untuk keempat kegiatan itu, sekitar Rp 298 miliar,” kata Nur Syam.
Namun Kemenag belum berani memastikan, ucap Nur Syam, kapan pelatihan guru akan mulai dijalankan. Dikarenakan sampai saat ini anggaran fungsi pendidikan di Kemenag masih belum bisa dicairkan seluruhnya, karena masih ada yang terblokir. Akan tetapi Kemenag masih memiliki waktu panjang hingga tutup tahun 2013 ini.
Anggaran itu digunakan di antaranya untuk pengadaan buku. “Sasaran kami di tahun depan, implementasi kurikulum baru hanya untuk 30 persen sekolah,” tutup Nur Syam. (Arif). Sumber: kemenag.go.ig

Senin, 20 Mei 2013

Aqu tak tahu

Sungguh membingungkan, aq tak tahu ap yang terjadi, kenapa terjadi. Sampai sampai aq trauma takut salah untuk sekedar menjalin komunikasi. Tidak komuniksipun aq serba salah dikiranya ada apo qok diem ajo.
Quputukan untuk diam  semoga tidk dipersepi sebagi suatu kesalahan. Yang Mulia, Yang kuasa, terangi jalanku, terangi hatiku, terangi fikiran ku dengan prasangka positif untuk membngun komunikasi baru.
Hanya maaf yang bisa ku ucap, maaf yng tulus smooga iriloi, amiiiien

Sabtu, 18 Mei 2013

Jadwal Uji Kompetensi Awal, sergur 13

Bagi teeman guru di bawah naungan kemndiknas, jadwal uka sudah ada bisa dilihat di http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/ pilih pencarian kemudian masukkan NUPTK anda

Semoga sukses tuk semua.

Selasa, 07 Mei 2013

Madrasah Harus Miliki Program Unggulan


Jakarta (Pinmas)— Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Prof. Dr. Nur Syam menegaskan, setiap madrasah kini harus memiliki keunggulan yang berbeda di antara madrasah dan lembaga pendidikan setara lainnya karena tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan makin menguat.
Tidak ada jalan lain bagi madrasah, selain harus tampil beda dengan keunggulan yang dimiliki juga harus berkualitas dari sisi penyelenggaraan pendidikan, kata Nur Syam tatkala meninjau pelaksanaan Ujian Nasional tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Jakarta, Senin (6/5).
Dirjen Pendis Nur Syam bersama Kepala Kanwil Kemenag Prov DKI Jakarta Akhmad Murtado, Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Kidup Supriyadi dan sejumlah pejabat lainnya, Senin pagi, memantau pelaksanaan UN di MI Negeri 16 Cipayung dan MI Terpadu Al-Hamid di Cilangkap. Kedua madrasah itu berada di kawasan Jakarta Timur.
Ketika meninjau MIN 16 di Cipayung, Dirjen Pendis mendengarkan penjelasan dari kepala madrasah bersangkutan, H. Muhammad Zubad yang menyebut bahwa animo masyarakat untuk mamasukkan putra-puterinya ke lembaga pendidikan Islam tersebut makin tinggi. Di sisi lain, jumlah kelas makin terbatas.
Hal itu dibenarkan Kanwil Kemenag DKI Akhmad Murtado. Minat orang tua kini berubah, bukan hanya dari kalangan menengah ke bawah tetapi kelas atas pun berebut memasukkan anaknya ke madrasah. Jadi, meski madrasah banyak berada di pinggir kota, tetapi bukan berarti untuk di Jakarta siswanya anak pinggiran karena ternyata dari sisi kualitas mereka mampu bersaing.
Terkait dengan kualitas itu, Dirjen Pendis mengatakan, madrasah harus unggul. Dengan keunggulan yang dimilikinya itulah maka ke depan madrasah itu bisa bersaing dengan sekolah pada umumnya.
Jika di salah satu madrasah ada pendidikan bahasa Arab, bisa jadi untuk madasah lain mengajarkan bahsa Mandarin dan Arab atau Inggeris. Demikian juga untuk program ekstra sehingga bisa menarik kepercayaan orangtua murid untuk memasukan putranya ke madrasah bersangkutan. “Jadi, unggul di satu bidang tanpa mengabaikan kualitas lainnya,” ia menjelaskan.
Di MI Terpadu Al-Hamid di Cilangkap, Nur Syam mendapat penjelasan seputar lembaga pendidikan swasta dari Kepala MI Siti Aisah dan pengasuh Ponpes Al Hamid, KH Lukman Hasan. Di lembaga tersebut dirjen memberi apresiasi karena ternyata lembaga pendidikan tersebut memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri, seperti siswa hafal Al Quran dan menguasai selain Bahasa Arab juga Inggeris.
Namun ia mengingatkan hendaknya lembaga pendidikan tersebut konsisten mengembangkan faham Ahli Sunnah Wal Jamaah, yaitu ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
Kini banyak orangtua mau memasukan putra-puterinya ke madrasah karena memang madrasah memiliki keunggulan. Soal uang kini tak persoalan, karena kebanyakan orangtua yang menyekolahkan anaknya di madrasah memiliki latar belakang ekonomi kuat. (ant/ess

Senin, 06 Mei 2013

Madrasah lebih baik dan Lebih baik Madrasah


Jakarta (Pinmas)—Madrasah kini sudah memiliki prestasi yang luar biasa. Secara kualitas, madrasah sudah tidak kalah dengan sekolah lainnya. Hal itu ditunjukan dengan banyaknya prestasi yang diraih madrasah, negeri maupun swasta.
“Madrasah lebih baik dan lebih baik madrasah,” demikian pesan dan penegasan Dirjen Pendidikan Islam, Nur Syam, ketika memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) di MIN 16 Cipayung dan MI Pesantren Al-Hamid, Jakarta Timur, Senin (6/5).
Dalam kunjungan ini, Nur Syam didampingi Kakanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, Akhmad Murtadlo, dan sejumlah pejabat Kemenag lainnya.
Menurut Nur Syam, madrasah lebih baik karena pada kenyataannya terdapat pergerakan signifikan yang mengarah pada peningkatan mutu, kualitas, dan daya saing, terutama jika dilihat dari prestasi yang telah diraih.
“Hasil UN Madrasah sekarang sudah sebanding dengan sekolah,” kata Nur Syam mencontohkan.
Kalau hasil UN baik dan prestasi banyak diraih, , lanjut Nur Syam, maka hal itu akan memberikan image positif tentang madrasah kepada masyarakat. “Itu terbukti dengan semakin banyaknya minat masyarakat menyekolahkan anaknya di MIN 16 ini,” terang Nur Syam.
Sebelumnya, Kepala MIN 16, M. Zubad, memaparkan bahwa minat orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di MIN 16 Cipayung memang sangat besar. Pada tahun pelajaran 2013/2014 yang akan datang, MIN 16 sudah membukan pendaftaran, namun hanya bisa menerima 84 siswa saja. Padahal yang mendaftar mencapai 600 siswa.
Distingsi dan Ekselensi
Seiring terus membaiknya mutu dan kualitas, Nur Syam meminta agar ke depan, madrasah harus mempunyai distingsi dan ekselensi.
“Setiap madrasah harus mempunyai kelebihan dan keunggulan. Distingsi madrasah ini apa, jika dibandingkan sekolah atau madrasah lainnya? Keunggulan dan ekselensi juga seperti apa?” kata Nur Syam.
Nur Syam mencontohkan bahwa Bupati lamongan pernah mendapatkan penghargaan dari salah satu lembaga yang dipimpin oleh Hermawan Kertajaya karena mewajibkan seluruh sekolah dan madrasah untuk belajar Bahasa Mandarin.
“Distingsi seperti ini harus kita fikirkan,” tegas Nur Syam.
“Saya senang ketika ada madrasah yang memprogramkan hafalan 1 juz per tahun sehingga kalau 6 tahun, siswa madrasah bisa hafal 6 juz. Ini adalah distingsi,” tambah Nur Syam.
Nur Syam menegaskan bahwa Kemenag mencanangkan agar madrasah mempunyai distingsi dan ekselensi ini pada 2020. “Kalau sekarang kita masih berkutat pada perluasan akses dan peningkatan mutu, tahun 2020 kita harus menuju pada distingsi dan ekselensi,” kata Nur Syam.
“Ini harus dimulai dari sekarang. Sebab prestasi tidak diraih secepat kilat. Bikin perkembangan berjenjang. If you think you can, you really can,” tutup Nur Syam. (mkd)

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.