Minggu, 15 Juni 2014 –
Rembang (Pinmas) —- Bulan puasa sudah menjelang. Sebagaimana biasanya, untuk menetapkan awal Ramadlan, Kementerian Agama akan menggelar sidang itsbat (penetapan). Hanya berbeda dengan sebelumnya, proses sidang itsbat awal Ramadlan 1435H tidak akan disiarkan secara langsung.
Ditemui saat bersilaturahmi ke kediaman Rais ‘Am Syuriah PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Rembang, Jateng, Sabtu (24/06), Menag menginformasikan bahwa kementerian siap menggelar sidang itsbat. Hanya kemungkinan proses jalannya sidang tahun ini tidak akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi.
“Saya kira tidak perlu disiarkan langsung proses jalannya sidang. Cukup hasilnya saja yang disiarkan langsung,” tandas Lukman.
Keinginan Menag ini diamini Gus Mus. Dia berpendapat jalannya debat tidak perlu disiarkan langsung. “Tidak perlu disiarkan langsung. Malah lama. Kalau disiarkan langsung nanti malah ada yang merasa bisa masuk televisi, jadi nanya saja walaupun pertanyaannya tidak bermutu,” tandasnya.
Dia pun meminta semua pihak untuk menghormati hasil sidang isbat nanti. Namun tidak juga dipaksakan. “Indonesia bukan negara agama seperti Arab Saudi. Jadi Pemerintah tidak bisa memaksakan kehendaknya. Berbeda itu wajar,” katanya lagi.
Setelah bersilaturahmi dengan Gus Mus, Menag juga mengunjungi tokoh NU lainnya yakni KH Maimun Zubair di Rembang. Kepada keduanya, Lukman meminta masukan seputar pelaksanaan haji dan persiapan Ramadan, khususnya sidang Isbat. (iqbal/sindo/
Kalao mau nambah ilmu, lihat dan bukaaplikasi stellarium.org
“Saya kira tidak perlu disiarkan langsung proses jalannya sidang. Cukup hasilnya saja yang disiarkan langsung,” tandas Lukman.
Keinginan Menag ini diamini Gus Mus. Dia berpendapat jalannya debat tidak perlu disiarkan langsung. “Tidak perlu disiarkan langsung. Malah lama. Kalau disiarkan langsung nanti malah ada yang merasa bisa masuk televisi, jadi nanya saja walaupun pertanyaannya tidak bermutu,” tandasnya.
Dia pun meminta semua pihak untuk menghormati hasil sidang isbat nanti. Namun tidak juga dipaksakan. “Indonesia bukan negara agama seperti Arab Saudi. Jadi Pemerintah tidak bisa memaksakan kehendaknya. Berbeda itu wajar,” katanya lagi.
Setelah bersilaturahmi dengan Gus Mus, Menag juga mengunjungi tokoh NU lainnya yakni KH Maimun Zubair di Rembang. Kepada keduanya, Lukman meminta masukan seputar pelaksanaan haji dan persiapan Ramadan, khususnya sidang Isbat. (iqbal/sindo/
Kalao mau nambah ilmu, lihat dan bukaaplikasi stellarium.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar