Selasa, 19 November 2013

abu abu

Abu Bakar, abu sayyab, abu hurairah, abu batu, abu merapi. Ini yang berterbangan baru abunya saja belum gunung gunung yang mengeluarkan abu yang berterbangan. Jika gunung-gunung berterbangan, walaupun kita tidak akan mengalaminya, betapa dahsyat dampak yang ditimbulkan.
Semua ini semua itu sebenarnya petunjuk bagi orang orang yang berfikir. Bukan hanya untuk orang-orang yang cerdas, tapi untuk mereka yang mau berfikir

Tidak kalah besar dampaknya, aksi anak abu-abu. Sebenarnya perlu kita telusur dibalik sepak terjangnya Gayus, A Fatana, trus siapa lagi tuh..   Apa dan siapa dibalik itu semua.
Sebenarnya.........
Kita harus percaya bahwa pada dasarnya fitrah manusia itu baik, dan pada saat melakukan kesalah yang pertama kali, apakah itu korupsi atau kesalahan atau dosa yang lainnya, pasti berbuatan itu ia sesali. Tetapi untuk yang kedua kali dan selanjutnya itulah yang perlu kita cermati. Karena kesalahan itu menguntungkan dan aman, maka ia lanjutkan, atau tuntutan skenario disudut kerling mata wanita, atau tunduk dibawah ketiak wanita yang kedua. Ketiak yang pertama ada dua kanan dan kiri, ketiak yang ke dua itu hanya satu.

Ada hal yang positif juga dari kerling wanita, misalnya Taj Mahal, Candi Prambanan,
Untukmu wahai wanita, calon mempelai:
Aku nikahkanengkau dengan seseorang yang mungkin tidak mencintaimu sepenuh hati, dan mungkin tidak engkau cintai. Tetapi taqdir telah ditetapkan, Itulahtaqdirmu, maka bergandeng tanganlah sambil berjalan, berlari dengan senyum bahagia mengarungi perjalanan yang tidak pernah engkau ketahui akhirnya. Tetapi dengan tujuan yang pasti
Sabar dan narimo menjadi teman setiamu sepanjang perjalanan.
Abuabu, walau hanya sebesar abu, ada makna yang engkau torehkan dalam pengembaraanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.