Senin, 30 Juli 2012

Penentuan 10 hari terakhir Ramadhan


Keutamaan 1000 bulan memang perlu diperjuangkan, karena keluariasaannya tetsebut. Tentu sulit untuk mendapatkannya, tidak semata-mata begitu saja mendapatkan keutamaan 1000 bulan. Misalnya dalam menentukan 10 hari yang ketiga.

Sebagian besar kita menghitung 10 hari yang terakhir itu ya mulai dari malam 21 dan seterusnya sampai habis puasanya, apakah itu puasa 30 hari atau 29. Ada perbedaan ganjil genap yang perlu dicermati karena mulai puasanya berbeda atau jumlah akhir puasanya berbeda.

Ada yang menghitung 10 hari terakhir itu dari 30 atau 29 ke belakang. Kalau sekarang puasa 30 hari berarti 10 hari terakhir mulai malam 21. Tetapi kalau puasanya 29 hari trus dihitung kebelakang 10 hari maka ketemunya malam duapuluh itu malam pertama 10 hari terakhir dan dianggap malam ganjil. Otomatis malam ganjil genapnya bertolak belakang dengan yang jumlah puasanya 30 hari.

Untuk menyikapi masalah ini, atau untuk merebut seribu bulan tidak bisa dibuat jalan pintas kita hadang pas malam ganjilnya saja, dan tidak bisa pula dihadang hanya pada 10 hari yang terakhir. Tetapi harus dipersiapkan dihadang sejak dari awal bulan Ramadhan tidak peduli malam ganjil atau malam genap.

Selamat berpuasa, selamat merebut kemenangan, smoga Allah membimbing kita dan memberi kekuatan untuk dapat mengabdi pada Nya.

Kamis, 26 Juli 2012

ya Sudah ya

Yo wis,
pergilah membangun kerajaan ---tamu
kukan menyisir bintang menemukan kejora disemesta raya dalam sekejap
tidak akan pergi kemana, semesta dalam genggamanku

jangan buang energi untuk memperjuangkan atau merebut -----
tapi rebutlah, perjuangkanlah mendapatkan c---- Penguasa Semesta Alam Raya
bukan penguasa gadungan(jinsetankerisakikdll)

Rabu, 18 Juli 2012

Marhaban Yaaaaaaaa Ramadhan

Maha suci Allah, Maha Qudus Allah, Engkau Tuhan kami, Tuhan para Malaikat, dan RUh.
Yaaaaaa  Allah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun dan Maha Mulia. Engkaulah yang suka mengampuni. Maka ampunilah aku.

setelah menyanjung-nyanjung, akhirnya memohon. teori macam apa ini???????. Dalam hubungan sosial kemasyarakatan sering kali kita jumpai manusia type semacam ini, dan biasanya dianggap berbahaya, musuh dalam selimut.

Kepada Allah kita berhamba, bukan menyanjung kemudian meminta. Alangkah enaknya, alangkah naifnya: setelah banyak berbuat dosa minta maaf dan diampuni. karena beranggapan yang penting sudah meminta maaf. urusan diberi atau tidak,  bukan porsinya.

Kenyataan semacam ini sering kita jumpai dalam pergaulan sehari-hari. ini tidak adil, Kalau kebesaran jiwa yang dituntut, orang yang tidak beragamapun bisa! HUmanis sejati punya kebesaran jiwa.

Humanis dengan Religious harus beda karena punya dimensi yang berbeda. walau mungkin penghayatannya sama, tapi punya konsekwensi  yang berbeda.

Maka dewasakanlah hati dan jiwamu di Bulan yang Suci ini. tidak sekedar menahan lapar dan dahaga
Nawaitu shouma ghodin 'an adhai fardhisy syahri romadhoona hadhihis sanati fardhol lillaahi ta'aalaa. Aku berniat puasa hari esuk, menunaikan fardlu bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala.
niat insun poso  ing dino sesuk saking anekani fardlune wulan Romadlon krono Allah ta'ala

amien

Kamis, 12 Juli 2012

menggigit apa mencengkeram? Pilihlah

Menapaki jurang malam karena gelapnya, merasa sendiri menghadapi tantangan. Kenapa bantuan orang lain kalau tidak luar biasa seperti  tak tampak padahal juga ada, Kenapa juga rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau, Hijau yang merona. Menampakkan keindahan padahal disembunyikan.
Salam buat si kembar Malaikat kecil. Kutunggu-tunggu kabar gembiranya!!!!!!!!

Jumat, 06 Juli 2012

Setujuuuuuuuuuuuuuuuu kah?

Orang bijak mengajarkan tentang nilai-nilai keluhuran, kemanusiaan, budi pekerti, karakter bangsa. Pokoknya kereen. ada al kisah Seorang Ustadz, ulama, atau sesepuh menguji  3 orang murid dengan menyuruh sang murid untuk menyembelih seekor burung dengan ketentuan tak seorangpun boleh melihat atau mengetahui saat penyembelihan selain dirinya sendiri.

Dengan berbekal seekor burung dan peralatan menyembelih, pergilah sang murid dengan tujuannya masing -masing sesuai pemahaman Ilmu yang ia terima dari sang Guru, Ustadz, atau sesepuh.

Murid pertama pergi ke tempat yang jauh dan sunyi-senyap dan disitulah seekor burung tadi disembelih. lantas pulang menghadap yang Guru dengan penuh kemenangan!

Murid ke dua pergi kedalam kegelapan sehingga tidak ada bola mata yang bisa mengamati perbuatanya, bahkan dirinya sendiripun tidak dapat melihatnya, tetapi tugas itupun dapat ia laksanakan dengan sukses dan pulang menghadap yang Resi.

Murid yang ke tiga, dengan perbekalan yang sama, lantas pergi ketempat yang jauh dan sunyi senyap, ke hutan belantara gung lewang liwung, ke kegelapan malam yang sangat pekat, tetapi sang urid ini masih merasa belum menemukan tempat yang pas untuk menyembelih, akhirnya iapun kembali menghadap sang guru dengan membawa burung yang masih hidup.

Sesampainya di padepokan Uztadz, merekapun dimintai lapoan pertanggungjawaban, laporannya tidak direkayasa Lho,  Yang pertama melaporkan bahwa ia telah sukses menyembelih buurung di tempat yang jauh dan sunyi dan dipastikan tidakk ada orang yang lain yang melihatnya. Sang Guru pun Manthuk-manthuk. Hanya manthuk-manthuk, tidak ada komentar sepatah kata. Murid k dua melaporkan bahwa ia telah berhasil menyembelih seekor burung seperti yang ditugaskan tanpa diketahui olh orang lain, bahkan merasa dirinya saja tidak dapat melihatnya karena pekatnya gelap malam.

Murid yang ketiga melaporkan dengan sedih bahwa ia gagal menyembelih seekor burung tersebut tanpa diketahui oleh orang lain walaupun ia telah mengembara ke ujung dunia dan ke gelapnya malam tetap saja masih ada yang mengawasi sang murid yaitu Allah. maka sang murid meminta maaf karena ia gagal melaksanakan perintah, karena ia merasa selalu dan selalu diawasi oleh Allah dimanapun dan kapanpun. Kembali sang Gurupun hanya mengangguk-angguk pertanda apa sang murid tak tahu.

Kalian semua, sang murid dan pembaca yang budiman (tdak pakai Sujatmiko), Memang benar kita selalu diawasi oleh Allah, tetapi kontek pembicaraan kita adalah human being, kemanusiaan, bukan keilahiyahan, maka kalautidak ada orang lain yang tahu itu konteknya kemanusiaan, kalau ngeyel: Tuhan melihat kita, berarti kamu menurunkan derajat ke-Tuhan-an dalam kontek kemanusiaan, menyamakan Tuhan dengan Manusia, maka saya mengatakan itu termasuk syirik yang samar!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Mari kita berhati-hati teman!

Kamis, 05 Juli 2012

Pengumuman

Woro-woro. BOS untuk MI periode Juli - September sudah cair, Ayo buruan untuk menyongsong Akreditasi. Kususnya Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.