Kamis, 03 Januari 2013

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-67 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

TANGGAL 3 JANUARI 2013
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Seluruh Pegawai dan Pejabat Kementerian Agama,
Hadirin peserta upacara yang berbahagia, 
Pada pagi  hari  ini  marilah  kita memanjatkan puji dan 
syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha  Esa,  atas 
curahan  rahmat  dan  ridha-Nya sehingga kita  dapat 
melaksanakan upacara  memperingati  Hari Amal Bakti ke-67
Kementerian Agama Republik Indonesia.
Kementerian Agama  berdiri  pada  3 Januari 1946 dengan 
Menteri Agama  yang pertama  almarhum  Haji Mohammad 
Rasjidi. Setiap memperingati tanggal bersejarah ini kita selalu 
diingatkan betapa penting dan terhormatnya tugas  dan peran 
Kementerian Agama dari masa ke masa.  Agama tidak dapat 
dipisahkan dari kehidupan negara, dan Kementerian Agama 
hadir untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama 
serta pemeluk-pemeluknya.
Saudara-saudara keluarga besar Kementerian Agama yang 
saya banggakan,
Organisasi Kementerian Agama di seluruh wilayah tanah 
air, dari Sabang sampai Merauke,  memiliki peran yang penting 2
dalam merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, 
segenap  jajaran pimpinan dan  pegawai Kementerian  Agama
saya minta  untuk  mempelajari wawasan  sejarah Kementerian 
Agama, menggali pemikiran-pemikiran besar para tokoh 
Kementerian Agama, serta mengkaji perubahan masyarakat 
yang terjadi secara cepat,  dalam rangka memberi bobot dan 
makna terhadap peran aktual Kementerian Agama  di tengah 
pusaran kehidupan bangsa. 
Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama 
ke-67 Tahun 2013, yaitu “Meningkatkan Kinerja Kementerian 
Agama dengan Profesionalitas dan Integritas”, saya meminta 
komitmen seluruh jajaran  aparatur  Kementerian Agama agar 
bekerja secara profesional dan memiliki integritas. 
Profesionalitas tanpa integritas akan membawa  kerugian dan 
kehancuran, sedangkan integritas tanpa profesionalitas akan 
menyebabkan kita jalan di tempat di tengah  dunia yang 
kompetitif ini.
Profesionalitas dan integritas  sengaja kita jadikan  sebagai 
kata kunci peningkatan kinerja Kementerian Agama. Hal itu 
bersumber dari kaidah dalam agama yang menyatakan apabila 
suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka 
tunggulah  kehancurannya. Oleh karena itu,  pengembangan 
Sumber  Daya  Manusia menjadi  salah satu  agenda penting 
dalam reformasi birokrasi  Kementerian Agama.  Langkah  itu 
dilakukan sejak dari tahap perekrutan calon pegawai melalui 
sistem yang transparan dan  memenuhi standar manajemen 
mutu ISO sampai pada  pengembangan  jenjang karir yang 
memenuhi  unsur  keadilan dan menghargai prestasi kerja
perorangan.    
Saya berharap seluruh aparatur Kementerian Agama 
memperbarui  paradigma,  yaitu  bekerja secara dinamis dan 
proaktif melakukan sinergi dengan unit dan lembaga lain, baik 3
secara internal maupun eksternal,  guna memenuhi tuntutan 
dinamika kementerian dan dinamika masyarakat.
Saudara-saudara keluarga besar Kementerian Agama yang 
saya cintai,
Seiring dengan dinamika kementerian dan dinamika 
masyarakat,  fokus sasaran pembangunan bidang agama yang 
menjadi  tumpuan  tugas Kementerian Agama adalah untuk 
mendekatkan kita pada  visi, “terwujudnya masyarakat 
Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan 
sejahtera lahir batin”.
Dalam hubungan ini, 5 (lima)  bidang  yang menjadi 
program  strategis  Kementerian Agama, ialah peningkatan 
kualitas kehidupan beragama, peningkatan kualitas kerukunan 
umat beragama,  peningkatan kualitas pendidikan agama dan 
pendidikan keagamaan, peningkatan kualitas penyelenggaraan 
ibadah haji,  serta tata kelola kepemerintahan yang baik (good 
governance).
Dalam  kaitan  ini  saya ingin mengingatkan kita semua 
bahwa  tolok-ukur  keberhasilan program Kementerian Agama 
tidak  seluruhnya  dapat dituangkan  dalam  grafik dan angkaangka 
yang bersifat kuantitatif, tetapi banyak pula yang bersifat 
kualitatif.
Peningkatan  kualitas kehidupan beragama, kerukunan 
umat beragama, serta pendidikan agama dan keagamaan
mencakup  dimensi pembangunan  manusia dan  perubahan 
masyarakat yang  membutuhkan proses dan waktu untuk 
menikmati hasilnya. 
Tetapi dalam beberapa  aspek  yang dapat langsung 
terukur,  pencapaian  kinerja  Kementerian Agama cukup 
membanggakan, misalnya lembaga pendidikan yang dikelola 4
Kementerian Agama tidak lagi dipandang sebagai lembaga 
pendidikan kelas dua. Tidak sedikit lulusan madrasah dan 
pesantren yang mampu menembus  perguruan tinggi  negeri 
unggulan baik di dalam maupun di luar negeri. Nilai rata-rata 
Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah tahun 2012 secara 
nasional lebih baik dari nilai rata-rata Sekolah Menengah 
Pertama.  Perguruan  Tinggi  Agama  Negeri setingkat 
Universitas,  Institut dan  Sekolah  Tinggi berkembang pesat 
sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang sejalan 
dengan kebutuhan masyarakat.
Adapun  menyangkut kerukunan antarumat beragama 
sebagai upaya mengelola kemajemukan bangsa, sesungguhnya 
Indonesia  diakui sebagai kiblat toleransi dan kerukunan 
beragama di dunia. Namun dalam masyarakat-bangsa kita 
yang  demokratis,  egaliter  dan menghormati Hak Asasi 
Manusia, masih diperlukan kesadaran untuk menjunjung tinggi 
etika kerukunan, seperti sikap  tenggang-rasa antar-komunitas 
pemeluk agama, tidak menjadikan umat yang telah memeluk 
suatu agama tertentu sebagai sasaran penyebaran agama lain. 
menghormati kesucian tempat ibadah, kitab suci, dan simbol 
keagamaan dari tindakan penodaan dan sebagainya. 
Dalam penyelenggaraan ibadah  haji, segenap jajaran 
Kementerian Agama bersyukur dan gembira bahwa 
penyelenggaraan haji pada tahun ini lebih baik dibanding 
tahun sebelumnya.  Pemerintah  terus  berupaya meningkatkan 
kualitas pelayanan haji. Pembaruan kebijakan penyelenggaraan 
ibadah haji bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jemaah 
haji, baik di tanah air maupun di Arab Saudi dan  mewujudkan 
akuntabilitas pengelolaan dana haji.
Selain itu,  menyangkut  pencapaian kinerja  dalam aspek 
tata kelola, khususnya   dalam  pengelolaan anggaran dan 
laporan keuangan, Kementerian Agama  telah  meraih  opini 5
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf Penjelasan 
(DPP) dari Badan Pemeriksa Keuangan            (BPK). Prestasi 
tersebut harus kita pertahankan dan tingkatkan di tahun-tahun 
mendatang. 
Saudara-saudara keluarga besar Kementerian Agama yang 
berbahagia,
Pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama, selain 
harus  responsif terhadap  realitas persoalan kehidupan  umat 
beragama, juga harus berada dalam sistem koordinasi, integrasi 
dan  sinkronisasi  dengan semua  fungsi  yang ada dalam 
organisasi. Untuk itu tidak boleh ada ego sektoral dan 
lingkaran  grouping dalam tubuh organisasi Kementerian 
Agama. Organisasi Kementerian Agama adalah organisasi yang 
satu dan menyatu untuk memberikan pelayanan kepada 
masyarakat.
Seluruh  pegawai dan  pejabat di lingkungan Kementerian 
Agama  harus  dapat  menjadi panutan, terutama menyangkut 
karakter kejujuran, integritas dan berpegang teguh pada 
kebenaran dalam segala tindakan dan perbuatan.
Untuk itu mari  kita  terus  memelihara  nilai-nilai dan 
budaya organisasi  serta martabat  Kementerian Agama yang 
selalu dekat dengan masyarakat, bersihkan diri dan lingkungan 
kerja dari perilaku  koruptif,  jauhi sikap arogan, nepotisme, 
feodalisme dan  tinggalkan  mentalitas  penguasa  yang tidak 
sejalan dengan semangat reformasi dan modernisasi.   6
Saudara-saudara keluarga besar Kementerian Agama yang 
saya banggakan,
Demikian pesan dan amanat yang dapat saya sampaikan 
dalam rangka memperingati Hari Amal  Bakti Kementerian 
Agama ke-67 Tahun 2013 ini. 
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa menerima 
amal  bakti dan perjuangan para pendiri Kementerian Agama 
serta memberi hidayah dan kekuatan kepada kita semua dalam 
melanjutkan tugas ke depan. 
Sekian dan terima kasih. 
Wallahul muwaffiq ila aqwamittariq.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 
Jakarta, 3 Januari 2013
Menteri Agama RI, 
Suryadharma Ali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.