Humazah dan Lumazah, Pengumpat dan Pencela; dua kelompok manusia yang di sediakan tempat kusus oleh Allah dan lama tinggal di sana.
Celaka lah bagi yang suka mencela. Asbabun Nuzul nya Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari Utsman dan Abdullah bin Umar, keduanya berkata, "Masih terdengar dalam telinga kami, bahwa ayat 1 dan 2 dari surah ini turun sehubungan dengan Ubay bin Khalaf, seorang hartawan besar dari kaum Quraisy, ia dengan hartanya suka mencemooh dan mengolok-olok Rasulullah saw., ia pula beranggapan bahwa hartanya akan membuatnya kekal sehingga ia tidak perlu beribadah kepada siapa pun."(Asbabun Nuzul, Studi Pendalaman Al-Qur'an: 948)
Yang dicela itu Rasululloh yang notabene adalah seorang Nabi dengan segala kelebihan dan kemuliaannya. kalau yang dicela itu memang secara kasad mata dia terlihat orang yang tercela, apa ya masih kena hikum seperti ayat di atas?
Kalau yang diumpat itu pemimpin yang tercela dan tercela, kemudian juga bahkan keluar sumpah serapah. Apakah masuk kelompok pencela dan pengumpat? Apa ya generalisasi semua pengumpat dan pencela masuk dalam kategori ayat tersebut tidak peduli asbabunnuzulnya yang diumpat itu orang yang terhormat bahkan orang yang suci dari dosa.
Maunya manusia kan mencari celah menyelamatkan diri. kalau - kalau ada kekecualian. Kalaupun toh tidak bisa, maka hilangkanlah kebiasaan yang kamu sukai itu sekarang juga.
Kalau mengkritisi itu apa ya termasuk kelompok mencela?
Umpatan itu sering keluar saat kita sedang marah atau tidak enak hati. Dua hal ini banyak menghabiskan energi dan usia. Kalau sering marah dan susah maka akan cepat mengalami penuaan dini.
Yang enak barang kali diumpat dan dicela, maka tersenyumlah. Kalau kenyataannya tidak seperti yang diumpatkan dan dicelakan insya Allah kita akan mendapat bonus ...
Tersenyumlah untuk menghindari mengumpat dan mencela !
Celaka lah bagi yang suka mencela. Asbabun Nuzul nya Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari Utsman dan Abdullah bin Umar, keduanya berkata, "Masih terdengar dalam telinga kami, bahwa ayat 1 dan 2 dari surah ini turun sehubungan dengan Ubay bin Khalaf, seorang hartawan besar dari kaum Quraisy, ia dengan hartanya suka mencemooh dan mengolok-olok Rasulullah saw., ia pula beranggapan bahwa hartanya akan membuatnya kekal sehingga ia tidak perlu beribadah kepada siapa pun."(Asbabun Nuzul, Studi Pendalaman Al-Qur'an: 948)
Yang dicela itu Rasululloh yang notabene adalah seorang Nabi dengan segala kelebihan dan kemuliaannya. kalau yang dicela itu memang secara kasad mata dia terlihat orang yang tercela, apa ya masih kena hikum seperti ayat di atas?
Kalau yang diumpat itu pemimpin yang tercela dan tercela, kemudian juga bahkan keluar sumpah serapah. Apakah masuk kelompok pencela dan pengumpat? Apa ya generalisasi semua pengumpat dan pencela masuk dalam kategori ayat tersebut tidak peduli asbabunnuzulnya yang diumpat itu orang yang terhormat bahkan orang yang suci dari dosa.
Maunya manusia kan mencari celah menyelamatkan diri. kalau - kalau ada kekecualian. Kalaupun toh tidak bisa, maka hilangkanlah kebiasaan yang kamu sukai itu sekarang juga.
Kalau mengkritisi itu apa ya termasuk kelompok mencela?
Umpatan itu sering keluar saat kita sedang marah atau tidak enak hati. Dua hal ini banyak menghabiskan energi dan usia. Kalau sering marah dan susah maka akan cepat mengalami penuaan dini.
Yang enak barang kali diumpat dan dicela, maka tersenyumlah. Kalau kenyataannya tidak seperti yang diumpatkan dan dicelakan insya Allah kita akan mendapat bonus ...
Tersenyumlah untuk menghindari mengumpat dan mencela !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar