Senin, 06 Mei 2013

Madrasah lebih baik dan Lebih baik Madrasah


Jakarta (Pinmas)—Madrasah kini sudah memiliki prestasi yang luar biasa. Secara kualitas, madrasah sudah tidak kalah dengan sekolah lainnya. Hal itu ditunjukan dengan banyaknya prestasi yang diraih madrasah, negeri maupun swasta.
“Madrasah lebih baik dan lebih baik madrasah,” demikian pesan dan penegasan Dirjen Pendidikan Islam, Nur Syam, ketika memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) di MIN 16 Cipayung dan MI Pesantren Al-Hamid, Jakarta Timur, Senin (6/5).
Dalam kunjungan ini, Nur Syam didampingi Kakanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta, Akhmad Murtadlo, dan sejumlah pejabat Kemenag lainnya.
Menurut Nur Syam, madrasah lebih baik karena pada kenyataannya terdapat pergerakan signifikan yang mengarah pada peningkatan mutu, kualitas, dan daya saing, terutama jika dilihat dari prestasi yang telah diraih.
“Hasil UN Madrasah sekarang sudah sebanding dengan sekolah,” kata Nur Syam mencontohkan.
Kalau hasil UN baik dan prestasi banyak diraih, , lanjut Nur Syam, maka hal itu akan memberikan image positif tentang madrasah kepada masyarakat. “Itu terbukti dengan semakin banyaknya minat masyarakat menyekolahkan anaknya di MIN 16 ini,” terang Nur Syam.
Sebelumnya, Kepala MIN 16, M. Zubad, memaparkan bahwa minat orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di MIN 16 Cipayung memang sangat besar. Pada tahun pelajaran 2013/2014 yang akan datang, MIN 16 sudah membukan pendaftaran, namun hanya bisa menerima 84 siswa saja. Padahal yang mendaftar mencapai 600 siswa.
Distingsi dan Ekselensi
Seiring terus membaiknya mutu dan kualitas, Nur Syam meminta agar ke depan, madrasah harus mempunyai distingsi dan ekselensi.
“Setiap madrasah harus mempunyai kelebihan dan keunggulan. Distingsi madrasah ini apa, jika dibandingkan sekolah atau madrasah lainnya? Keunggulan dan ekselensi juga seperti apa?” kata Nur Syam.
Nur Syam mencontohkan bahwa Bupati lamongan pernah mendapatkan penghargaan dari salah satu lembaga yang dipimpin oleh Hermawan Kertajaya karena mewajibkan seluruh sekolah dan madrasah untuk belajar Bahasa Mandarin.
“Distingsi seperti ini harus kita fikirkan,” tegas Nur Syam.
“Saya senang ketika ada madrasah yang memprogramkan hafalan 1 juz per tahun sehingga kalau 6 tahun, siswa madrasah bisa hafal 6 juz. Ini adalah distingsi,” tambah Nur Syam.
Nur Syam menegaskan bahwa Kemenag mencanangkan agar madrasah mempunyai distingsi dan ekselensi ini pada 2020. “Kalau sekarang kita masih berkutat pada perluasan akses dan peningkatan mutu, tahun 2020 kita harus menuju pada distingsi dan ekselensi,” kata Nur Syam.
“Ini harus dimulai dari sekarang. Sebab prestasi tidak diraih secepat kilat. Bikin perkembangan berjenjang. If you think you can, you really can,” tutup Nur Syam. (mkd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.