Senin, 02 Mei 2011

Menembus Batas

Menembus batas-batas yang mungkin tidak boleh dilewati, seperti pada acara hajatan. Undangan pria dan wanita dipisahkan oleh tabir.Tabir itu tidak boleh kita tembus.
Saran saya tembuslah batas-batas itu!.


Mungkin diantara kita ada  yang bisa menembus batas-batas dinding atau tembok, atau beton. Luar biasa!. 


Menembus batas-batas hal-hal yang mungkin, menembus batas-batas hal-hal yang tidak mungkin. menembus batas-batas kejahatan, menembus batas-batas kebaikan. semua batas kita tembus, ada apa bibalik batas itu.


Batas kehewanan kita tembus, batas kemanusiaan kita tembus, batas ke-setan-an kita tembus, batas ke-malaikat-an kita tembus, batas ketuhanan kita tembus. aAh lega rasanya!


Oh, disana ada  cakrawala, alangkah indahnya. dimana batasnya? Keluar dari cakrawala terhampar  milyar-an Matahari, akupun pasti sanggup menembus batas-batasnya!


Adakah batas yang membuat kita penasaran karena kita tidak dapat melampauinya?


Batas kehewanan, batas kemanusiaan, batas ke-setan-an, batas ke-malaikat-an, batas ke-Tuhan-an dapat kita tengok dari lubuk hati kita. pernahkah kita menyelam seberapa dalam, seberapa luas, seberapa keras, seberapa lunak, seberapa baik, seberapa buruk .....dan seterusnya sampai berkumpul berjuta ungkapan pertanyaan, hati kita yang hanya sebesar dua kepal tangan kita ini?. 


Menembus batas dimensi hewan, manusia, malaikat, maka akan sampai pada dimensi Ilahiah. Sebuah mimpi yang suatu saat bisa menjadi kenyataan. kenyataan ini bisa kita tunda-tunda, bisa kita percepat, atau biar berjalan apa adanya. Perlu menjadi catatan, Nabi Musa belum sanggup menjalaninya, dan iapun segera bertaubat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.