Muhammad : Segala kehormaatan, shalawat dan kebaikan kepunyaan Allah,
Allah : semoga keselamatan terlimpah atasmu wahai Nabi dan juga rahmat dan barakah-Ku.
Muhammad : Kiranya keselamatan tetap atas kami dan atas hamba-hamba Mu yang shalih; Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah / Tuhan yang haq selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammmad itu hamba dan utusan-Nya.
Dialog yang sering kita ulang, tapi kita tidak merasakan getaran aura apapun dari dialog tersebut, layaknya puisi yang hambar, sehambar hati dan perasaan. kita lebih tersentuh dengan" aku ingin hidup 1000 tahun lagi" atau komedi " qok tahu".........
Menata hati memahami kekuatan dialog tersebut, menyadari kekerdilan diri dan keluarbiasaan Allah yang tanpa batas,...
Betapa dahsyat kekuatan yang kita peroleh, perasaan yang berbunga karena dido'akan, sanjungan oleh penguasa jagad, tidak sekedar ucapan atau pujian Raja, Presiden atau Kiyai Hurduk Saladuk. Ini adalah sanjungan Tuhan kepada hambaNya
Hamba itupun tidak lantas egois dengan ucapan terima kasihnya yang berulang ulang seperti halnya kalau kita mendapat Rezeki nomplok, terima kasih, terima kasih,terima kasih,terima kasih,terima kasih,terima kasih.
Saat berbahagia, saat berbunga-bunga, kita bagi kebahagiaan itu dengan sesama. Kiranya keselamatan atas diriku dan juga keselamatan bagi hamba-hamba-Mu yang sholeh sholikhah. Egoisme sama sekali tidak melekat pada diri Muhammad, kebahagiaan itu tidak membuat lupa diri apalagi sampai berbuat hal-hal yang rendahan
mari kita ulangi lagi dialog itu semoga kita juga bisa memperoleh kekuatan, motivasi, energi yang luar biasa untuk berbuat dan berbagi dengan sesama.
Ingat, bukan sesama seperti yang dikisahkan pada kaum Nabi Luth, karena kamu akan binasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar