Selasa, 28 Februari 2012

Syafaat- syafaat (dibaca dengan nada tinggi)

Yang selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di hari kiamat nanti, yang selalu kita harapkan syafaatnya besuk di akherat. Lagu, ungkapan ini sangat sering saya dengan atau mungkin bapak ibu juga banyak mendengar, atau bahkan bapak ibu sendiri mengharapkan syafaat itu!

Aku sendiri tidak tahu apa syafaat itu, dan kenapa juga harus meminta, kalau tidak minta apa kira- kira tidak diberi sama sekali?

Trus yang bisa memberi syafaat itu hanya Nabi Muhammad SAW, koma bukan titik. Yang bisa memberi syafaat itu hanya Nabi Muhammad SAW atas izin ALLAh SWT, atas izin Allah SWT ini yang harus kita kedepankan!!!!!!!!!!!. Jadi, walaupun kamu merengek-rengek minta syafaat seribu kali atau sampai lambe ndomble, Nabi SAW tidak akan mengabulkan kalau Allah tidak memberi izin! Berarti yang menjadi persoalan krusial itu bagaimana agar Allah SWT memberi izin Nabi Muhammad untuk memberikan syafaatnya kepada ummatnya. Yang berarti juga bagai mana kita mengagungkan Asma Allah, mensucikan Asma Allah dan memujaNya sepanjang siang dan malam.

Salah satu, atau mungkin satu-satunya syarat Allah memberi izin Nabi Muhammad SAW memberikan syafaat kepada umatnya adalah hamba tersebut tidak berbuat syirik sedikitpun, sekecil apapun. Menyekutukan Allah Yang nyata itu sudah jelas, meyakini ada tuhan selain Tuhan Allah, tapi menyekutukan Allah yang samar-samar itu yang sering kita tidak tahu. Gambaran secara sederhana mungkin demikian: Kita umpamakan kita berjalan menuju kepada Allah, perjalanan kita itu tidak mampir kewarung, tidak naik unta, tidak minta di gendong pesawat terbang, dll dengan berjuta alasan yang bisa kamu kemukakan, aku tidak butuh alasan.
Kita beriman kepada Allah titik. tidak mampir ke jimat, keris, tidak mampir ke Akik, tidak mampir ke Kyai dukdeng hurduk saladuk tapi memelihara Jin, tidak pakai sabuk bermantra, tidak pakai kalung rajah, tidak membawa pulang tanah makan orang tertentu, tidak ikutan rebutan kotoran kyai slamet dari Solo yang tidak pernah sholat itu dst dan seterusnya.

Itulah syarat kalau kita mengharap syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Tidak ada syirik di hati, tidak ada syirik dalam perkataan dan tidak ada syirik dalam perbuatan.

Kalau kita sudah demikian: (Tidak ada syirik di hati, tidak ada syirik dalam perkataan dan tidak ada syirik dalam perbuatan.) tetapi kita tidak pernah secara ekplisit meminta syafaat kepada Nabi Muhammad SAW, apakah kita juga tidak akan mendapatkannya????????????

Allah kan Maha....segalanya kita tidak usah khawatir kalau kita sudah lurus menuju kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.