Selasa, 05 Juni 2012

Petunjuk Penulisan Ijazah MI 2012 Bab II dan III


BAB  II

PETUNJUK PENGISIAN DAN PENULISAN
BLANGKO IJAZAH


A.   Petunjuk Umum Penulisan Blangko Ijazah

  1. Yang berhak menulis dan mengisi Blangko Ijazah ialah Kepala
    Madrasah atau petugas yang ditunjuk oleh Kepala Madrasah.
  2. Pengisian dan Penulisan Blangko Ijazah Madrasah harus jelas dan rapi dengan menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur/tidak mudah terhapus.
  3. Yang berhak menandatangani dan menerbitkan Ijazah ialah
    Kepala Madrasah asal peserta didik yang sedang menjabat, tidak dapat di tandatangani oleh pelaksana tugas (Plt.) atau pelaksana harian (Plh.) Kepala Madrasah.
  4. Dalam penulisan harus dihindari adanya kesalahan. Jika terjadi kesalahan tulisan, tidak boleh dicoret, di tip-ex atau ditimpa. Ijazah yang salah disilang dengan tinta warna hitam dari kedua sudut yang berlawanan, sebagai pernyataan blangko ijazah tersebut tidak sah lagi.
  5. Stempel Madrasah menggunakan tinta warna ungu dibubuhkan di antara pasfoto dan tanda tangan Kepala Madrasah, stempel harus menyentuh pasfoto.
  6. Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah sesuai dengan
    indeks yang dikeluarkan Ditjen Pendidikan Islam, sebagaimana terlampir dalam lampiran I.


B.    Petunjuk Khusus Penulisan  dan Pengisian Ijazah Halaman Depan

1.    Diisi berturut-turut dengan kode jenis satuan pendidikan pada madrasah dan nomor urut sebagai penyelenggara, kode kabupaten/kota, klasifikasi surat Kemenag, nomor urut ijazah yang keluarkan oleh madrasah penyelenggara, tahun pelaksanaan ujian nasional atau ujian madrasah.

Contoh :
MI.___/01.___/PP.01.1/0001/2012        Untuk MI di Provinsi Aceh
MTs.__/02.___/PP.01.1/0001/2012        Untuk MTs di Provinsi Sumut
MA.__ /03.___/PP.01.1/0001/2012       Untuk MA di Provinsi Sumbar

  
Penjelasan
MI._____       
MTs.____       
MA._____ :    Singkatan satuan pendidikan madrasah dan nomor
                        surat keluar dan tahun terbit ijazah pada madrasah
                       tersebut.
                       
01.             :    Kode Provinsi dan Kode Kabupaten/Kota.

02.             :    Kode Provinsi dan kode kabupaten/kota sesuai dengan kode A butir 6.

PP.01.1     :    Klasifikasi Surat Kementerian Agama untuk Bidang Pendidikan dan Pengajaran khususnya ijazah.
01.             Untuk evaluasi dan ijazah
01.1        Untuk surat-surat yang berkenaan dengan evaluasi/ujian dan ijazah dari tingkat RA/BA, Madrasah, Diniyah, Pondok Pesantren sampai Perguruan Tinggi.

0001          :    nomor urut ijazah diatur dan diberikan oleh madrasah negeri/swasta yang berhak menerbitkan ijazah dimulai dari nomor 1 (satu) dengan diawali angka 0 (nol) sesuai dengan jumlah siswa yang berhak memperoleh ijazah.

2012          :    Tahun pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional serta Ujian Madrasah.

2.    Diisi nama Madrasah yang berhak mengeluarkan ijazah sesuai dengan nomenklatur madrasah yang bersangkutan.
       Contoh :     MA Negeri 13 Jakarta (untuk madrasah negeri)                                                                  MA Nurul Huda (untuk madrasah swasta)

3.    Diisi dengan nama pemegang/pemilik ijazah, ditulis dengan huruf kapital secara jelas dan tebal. Untuk MI sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/ kenal lahir/ bukti kelahiran yang sah, untuk MTs dan MA, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah sebelumnya.
       Contoh : FATKHUL MANAN
4.    Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun kelahiran pemilik ijazah.
Untuk MI sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/kenal lahir/bukti kelahiran yang sah, untuk MTs dan MA, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah/STTB sebelumnya.
       Contoh : Jakarta, 14 Oktober 1999
5.    Diisi dengan nama orang tua pemegang ijazah
       Untuk MI sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/kenal lahir/bukti kelahiran yang sah. Untuk MTs dan MA, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah sebelumnya.
       Contoh : Ahmad Iskandar

6.        Diisi dengan nomor induk pemilik ijazah sesuai dengan nomor yang tercantum pada Buku Induk di madrasah yang bersangkutan.
       Contoh : 00079991

7.    Diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional.
      
8.    Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan ijazah, adalah nama kabupaten/kota tempat penerbitan, diikuti tanggal penerbitan ijazah (disesuaikan dengan tanggal pengumuman hasil Ujian Nasional).
       Contoh : Jakarta, ......................... 2012
9.    Nama kepala madrasah yang berwenang mengeluarkan dan menandatangani ijazah, dan dibubuhkan tanda tangannya. Bagi kepala madrasah yang pegawai negeri sipil mengisi NIP, sedangkan bagi kepala madrasah yang bukan PNS diisi  tanda garis/strip  ( ---- )
Contoh :
a.   untuk yang PNS                     :   Drs. H. Lukman Hakim, M.Pd.
                                                              NIP. 196512131989031002
b.   untuk yang bukan PNS       :   Drs. H. Muhammad Sholeh, M.Pd.
                                                              NIP.  ----
10.  Ditempel foto terbaru pemegang ijazah berukuran 3x4 hitam-putih atau berwarna menghadap ke depan.
11.  Dibubuhkan cap tiga jari tengah siswa (telunjuk, jari tengah, jari manis) tangan kiri pemegang ijazah.
12.  Dibubuhkan stempel yang harus menyentuh pasfoto. Stempel yang digunakan adalah stempel madrasah asal peserta didik


C.  Petunjuk Khusus Penulisan Ijazah Halaman Belakang

1.    Ditulis nama pemilik ijazah dengan huruf kapital.
       Untuk MI, sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/kenal lahir/bukti kelahiran lain yang sah. Untuk MTs dan MA, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah sebelumnya.

2.    Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik ijazah.
       Untuk MI sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/kenal lahir/bukti kelahiran yang sah, untuk MTs dan MA, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan ijazah.

3.    Diisi dengan nomor induk pemilik ijazah sesuai dengan nomor yang tercantum pada Buku Induk Madrasah yang bersangkutan.
       Contoh : 0007991

4.    Diisi dengan nomor peserta Ujian Nasional.
      
       Pengisian nilai rata-rata rapor :
       a. MI dari semester 7, 8, 9, 10, dan 11
       b. MTs dari semester 1, 2, 3, 4, dan 5
       c. MA dari semester 3, 4, dan 5

  Pengisian nilai mata pelajaran pada ujian madrasah terdiri atas :

5.        Pengisian nilai rata-rata rapor diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan dua desimal di belakang koma.
6.    Pengisian nilai ujian madrasah diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan dua desimal di belakang koma.
7.        Pengisian nilai madrasah diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan dua desimal di belakang koma.
8.        Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan dua desimal di belakang koma.

Pengisian nilai mata pelajaran pada ujian nasional terdiri atas :

9.        Pengisian nilai madrasah diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan dua desimal di belakang koma.
10.    Pengisian nilai ujian nasional diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan dua desimal di belakang koma.
11.    Pengisian nilai akhir diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan satu desimal di belakang koma dengan pembulatan.
12.    Pengisian nilai rata-rata diisi dengan rentang nilai 0 – 10 dengan satu desimal di belakang koma dengan pembulatan.
13.    Pengisian nama tempat dan tanggal penerbitan ijazah adakah nama kabupaten/kota tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal dan bulan penerbitan ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan Ujian Nasional.            
14.    Nama kepala madrasah yang berwenang mengeluarkan dan menandatangani ijazah, dan dibubuhkan tanda tangannya. Bagi kepala Madrasah yang pegawai negeri sipil mengisi NIP, sedangkan bagi kepala madrasah yang bukan PNS diisi tanda garis/strip ( ---- )
       Contoh :
a.    untuk yang PNS            :    Drs. H. Lukman Hakim, M.Pd.
                                                       NIP. 196512131989031002
b.    untuk yang bukan PNS   :    Drs. H. Muhammad Sholeh, M.Pd.
                                                       NIP. ----

15.  Tanda tangan kepala madrasah.




BAB  III

PETUNJUK PENGISIAN DAN PENULISAN BLANGKO SKHUAMBN


A.     Petunjuk Umum

1.        Yang berhak menulis dan mengisi blangko SKHUAMBN ialah Kepala Madrasah Penyelenggara Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional atau petugas yang ditunjuk oleh Kepala Madrasah.
2.        Pengisian dan Penulisan Blangko SKHUAMBN harus jelas dan rapi
dengan menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur/tidak mudah terhapus.
3.        Yang berhak menandatangani dan menerbitkan SKHUAMBN ialah
Kepala Madrasah Penyelenggara.
4.        Dalam penulisan harus dihindari adanya kesalahan. Jika terjadi kesalahan tulisan tidak boleh dicoret, di tip-ex atau ditimpa. SKHUAMBN yang salah disilang dengan tinta warna hitam dari kedua sudut yang berlawanan, sebagai pernyataan blangko SKHUAMBN tersebut tidak sah digunakan.
5.        Stempel madrasah menggunakan tinta warna ungu dibubuhkan di antara pasfoto dan tanda tangan kepala madrasah, stempel harus menyentuh pasfoto.
6.        Kode Provinsi adalah sesuai dengan indeks yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, sebagaimana terlampir dalam lampiran II.


B.      Petunjuk Khusus Penulisan dan Pengisian SKHUAMBN

1.        Penomoran SKHUAMBN berdasarkan blangko SKHUAMBN yang diterbitkan oleh MI, MTs, dan MA penyelenggara adalah kode Provinsi sebagaimana urutan dalam huruf A angka 6 (lampiran II), diikuti dengan nomor urut madrasah penyelenggara Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) MI, MTs, dan MA yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan diakhiri dengan Tahun Penerbitan SKHUAMBN.
Contoh:   09/01/2012
              09     .......  adalah kode Provinsi DKI Jakarta
01              .......  adalah nomor urut madrasah penyelenggara
          UAMBN pada provinsi tersebut
2012  ......  adalah tahun penerbitan SKHUAMBN 



2.        Diisi nama Madrasah Penyelenggara Ujian, yang berhak mengeluarkan SKHUAMBN sesuai dengan nomenklatur madrasah yang bersangkutan.
       Contoh : Negeri 13 Jakarta (untuk madrasah negeri), Nurul Huda (untuk madrasah swasta)
3.    Diisi dengan nama pemegang/pemilik SKHUAMBN, ditulis dengan huruf kapital secara jelas dan tebal sesuai dengan yang tercantum ijazah/STTB/STL yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah/STTB/STL sebelumnya.
       Contoh :  MUHAMMAD FIKRI
4.    Diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran pemilik SKHUAMBN, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah/STTB/STL yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah/STTB/STL sebelumnya.
       Contoh : Jakarta, 14 Oktober 1999
5.    Diisi dengan nama orang tua pemegang SKHUAMBN
       Untuk MI sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/kenal lahir/bukti kelahiran yang sah. Untuk MTs dan MA, sesuai dengan yang tercantum pada ijazah/STTB yang diperoleh dari jenjang pendidikan sebelumnya atau akte/dokumen kelahiran yang sah apabila terdapat kekeliruan penulisan pada ijazah/STTB sebelumnya.
       Contoh : H. M. Faisal Akbar
6.    Diisi dengan nama dan alamat madrasah tempat siswa belajar, sesuai dengan nomenklatur madrasah yang berlaku. Untuk MI, MTs, atau MA yang menggabung diisi sesuai dengan dokumen nomenklatur madrasah penyelenggara.
       Contoh : MTs Negeri 13 Jakarta (untuk madrasah negeri) MTs Nurul Huda (untuk madrasah swasta).
7.    Diisi dengan nomor induk pemilik SKHUAMBN sesuai dengan nomor induk yang tercantum pada Buku Induk di Madrasah yang bersangkutan.
       Contoh : 00079993
8.    Diisi nilai mata pelajaran dan jumlah nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional  dengan angka dua digit di belakang koma dan ditulis dengan huruf sebagai penyebutan nilai angka.
  9.  Diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun penerbitan SKHUAMBN, adalah nama kabupaten/kota tempat penerbitan.
         Contoh :   Jakarta,  30 Juni 2012
10.  Nama kepala madrasah penyelenggara ujian yang berwenang mengeluarkan dan menandatangani SKHUAMBN, dan dibubuhkan tanda tangannya. Bagi kepala madrasah yang pegawai negeri sipil mengisi NIP, sedang bagi kepala  madrasah yang bukan PNS diisi tanda garis/strip ( ---- )
         Contoh :
  a. untuk yang PNS              :     Drs. H. Lukman Hakim, M.Pd.
                                                         NIP. 196512131989031002
  b. untuk yang bukan PNS   : Drs. H. Muhammad Sholeh, M.Pd.
                                                         NIP. ----
11.  Tanda tangan kepala madrasah penyelenggara.
12.  MI 000000019 nomor Blangko SKHUAMBN, sudah tercetak pada  blangko.
       








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.