Kalau bisa dipersulit, kenapa tidak. Kalau bisa siundur-undur, kenapa tidak?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1
itulah penyakit kita dalam berprestasi dan berkreasi. Nanti dulu, besuk saja, masih lama, belanda masih jauh; ungkapan konyol yang sering nyaring terdengar bukan dari grass root.
Siapa yang bisa mengubah kepribadian secara instant?! Sim salabin. Abacadabra!? Bobo saribo telek kebo.
sama juga konyol. Lantas salah siapa, Guru ?!, Sekolahan, Menteri Pendidikan!? UU?!
Katanya : "Tolak ukur keberhasilan orang tua (ayah dan ibu) adalah dilihat dari hasil karyanya, anak-anaknya. Apa kriterianya! Waladin Shoolihin/ shoolihatin syukur-syukur yad'ullah
Walau prestasi kantor hebat. prestasi organisasi hebat, prestasi olah raga hebat, apakah anak anaknya jadi anak yang waladin sholihin/sholihatin. menjadi anak yang sholeh / sholihah.
silakan yang lain ditunda, tapi jangan yang satu ini. Marilah kita mendo'a, Orandum, semoga didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, mens sana in corpore sano.
Banyak sekali jiwa yang gersang didalam tubuh yang sehat. Madrasah, pondok pesantren mengatasi masalah ini, Insya Allah Maka jangan ragu, LAA Takhof
Tidak ada komentar:
Posting Komentar