Jumat, 01 Juli 2011

Chalil Gibran, Nietchze dan kamu

Orang - orang stress yang hasil karya fikirannya menjulang tinggi dikagumi dan ditelaah sampai kini. Apa mungkin justru orang yang menuduh stress tersebut adalah sebenarnya orang yang benar-benar stress, tak tahu lah!

cetusan jiwa dari jiwa yang tertekan kadang mengkasilkan pemikiran yang jernih, memberi solusi masalah yang sedang kita hadapi. Kesendirian,  ketekunan, ketabahan, dihina dicaci, dilecehkan  merupakan investasi yang berdampak pada zaman setelahnya. suatu pengorbanan pasti tidak akan sia-sia.

demikian juga kamu-kamu, kan?
Apapun katamu, aku tidak seperti yang engkau katakan, aku tidak seperti apa yang engkau lihat. juga tidak seperti apa yang engkau bayangkan. diriku adalah diriku dengan satu misteri. yang seribu misteri sudah bukan misteri lagi, karena zamannya keterbukaan. Ha ha ha ....

Masalahnya, apa harus stress dulu agar mempunyai ketajaman jiwa? kesucian Jiwa?,
Kalau kita pernah menengok, mestinya tidak perlu stress. menengok Umat terdahulu, Nabi-Nabi terdahulu. Di sana sudah ditemukan kepastian bahwa segala sesuatunya itu ada di tangan Tuhan, tidaak perlu resah gelisah, gundah gulana, kembalikan saja pada Yang Empunya. termasuk apa katamu, apa bayanganmu, seperti apa penglihatanmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wa Salam Alaikum

Yang Kuasa Memberkati.