Ketika Matahari pagi menampakkan sinarnya, dengan lantang mengatakan Aqulah sang warna menampilkan keindahan, warna warni daun, bunga, rerumputan. Hijau Kuning, Biru, coklat, tak ketinggalan pink, yang selalu membuat rindu. Tidak ada yang menyaingi keindahanku. Aqulah keindahan mutlak.
Seiring berjalannya waktu, matahari sampai di atas kepala , terasa panas menyengat, menerangi semua sisi, tidak ada yang tersembunyi, Aqulah sang warna, putih bersih melambangkan kesucian, kejujuran. Keindahan, warna warni gemerlap menarik mata tidak ada artinya tanpa kesucian dan kejujuraan. Aqulah satu-satunya warna yang bisa engkau andalkan.
Kesucian itu tidak bertahan lama entah karena ternoda atau dipersembahkan kepada Sang Perkasa. Kehadiran temaram Cakrawala sore menampilkan pesona tersendiri. Aqulah sang warna yang mampu membelenggu kesucianmu.
Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa semuanya omong kosong, membual, bikin perut mual. Aqulah satu-satunya kenyataan, semuanya aqu telan dalam kelam, gelap gulita. Hitam pekat. Tidak ada keindahan, tidak ada kesucian tidak pula pesona. Kegelapan menjadi kenyataan yang harus kau terima dengan sepenuh rela dan lapang dada.
Hanya jiwa-jiwa pemberani yang akan tetap memancarkan sinarnya dalam kegelapan, dan ufuk timurpun menyambutnya dengan gembira.
Salam Warna
Ha nya panjang sekali
BalasHapus